Ini Tujuan Kegiatan Muru Indung Cai pada Rangkaian Hari Jadi Purwakarta

Kegiatan Muru Indung Cai ini merupakan acara kedua dalam rangkaian kegiatan hari jadi ke-188 Purwakarta dan ke-51 Kabupaten Purwakarta.

Penulis: Haryanto | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Haryanto
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika saat menuangkan air yang bersumber dari sembilan mata air di Kecamatan Wanayasa dalam acara Muru Indung Cai di Pendopo Kabupaten Purwakarta, Nagritengah, Purwakarta, Rabu (17/7/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menjelaskan kegiatan Muru Indung Cai adalah bentuk rasa syukur terhadap air yang ada sejumlah sumber air di wilayahnya.

Dalam bahasa Indonesia Muru Indung Cai memiliki arti berburu ibu air atau sumber air.

Kegiatan Muru Indung Cai ini merupakan acara kedua dalam rangkaian kegiatan hari jadi ke-188 Purwakarta dan ke-51 Kabupaten Purwakarta.

Acara tersebut berupa mengumpulkan air dari sembilan sumber mata air yang ada di Kecamatan Wanayasa.

Dari kecamatan tersebut, air yang telah terkumpul itu diarak bersama masyarakat dan jajaran Muspika Kecamatan setempat menuju Situ Buleud.

Setelah disambut oleh sejumlah pejabat dan masyarakat, kesembilan air itu diarak jalan kaki menuju Pendopo Kabupaten Purwakarta.

Anne mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah pengingat agar seluruh pihak bisa terus menjaga keberadaan dan kelestarian sumber air.

"Kegiatan ini merupakan sebuah pengingat bagi masyarakat dan kami di pemerintahan agar bagaimana bisa menjaga bersama-sama agar air ini tetap ada untuk kebutuhan dan sumber kehidupan," kata Anne usai acara Muru Indung Cai selesai pada Rabu (17/7/2019).

Prosesi Muru Indung Cai, Ambil Air dari 9 Mata Air di Wanayasa, Peringati Hari Jadi Purwakarta

Muspika Kecamatan Wanayasa dan warga saat mengambil air dari mata air di Wanayasa Purwakarta
Muspika Kecamatan Wanayasa dan warga saat mengambil air dari mata air di Wanayasa Purwakarta (tribunjabar/haryanto)

Anne menyebut bahwa sumber mata air di Wanayasa dipilih karena air dari wilayah tersebut hampir mengaliri seluruh wilayah Purwakarta.

Terlebih lagi, air segar itu berasal dari sumber mata air yang berada di bagian kaki Gunung Burangrang di kecamatan tersebut.

Bupati yang akrab disapa Ambu itu mengatakan momen peringatan hari jadi adalah momen untuk melestarikan lingkungan, termasuk air.

Ia pun menyesalkan adanya sejumlah sumber air di Purwakarta yang telah dikuasai oleh pihak swasta. Hal itu menurutnya tidak bermanfaat banyak bagi masyarakat sekitarnya, bahkan terkadang menjadi kesulitan air saat kemarau tiba.

"Makanya harus dilestarikan, jangan sampai mata air ini berubah menjadi air mata karena tidak termanfaatkan langsung oleh masyarakat," ucapnya.

Mitembeyan dan Tablig Akbar oleh Gus Muwafiq, Mengawali Rangkaian Hari Jadi Purwakarta

Sembilan mata air yang berhasil dikumpulkan di kecamatan Wanayasa itu berada di mata air Cipancur di Desa Cibuntu, mata air Ladu Desa Sumurugul, mata air Legok Macan dan Ciburial di Desa Wanayasa, mata air Cijauh Desa Taringgul Tengah, mata air Cipondoh Desa Sakambang, mata air Cigandasoli dan Cibulakan di Desa Babakan, dan mata air Cipicung di Desa Ciawi Tali.

Pada prosesi penyerahan sembilan mata air pada kegiatan Muru Indung Cai, kesembilan air yang berada di dalam bambu itu ditampung di sebuah gentong.

Diketahui, nantinya air tersebut akan dituangkan lagi di Taman Air Situ Buleud, tempat yang menjadi ikon baru Kabupaten Purwakarta.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved