Atap Alang-alang Buatan Umayah, 'Diwariskan' Sang Ayah, Kini Sudah Sampai China
Pemesan datang hingga hingga dari luar kota. Semisal, Karawang, Purwakarta, Cirebon, Kuningan, Yogyakarta, Surabaya, dan luar pulau Jawa lainnya.
Penulis: Ery Chandra | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, ery chandra
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Umayah (31) menekuni produksi pembuatan atap alang-alang dimulai dari usaha rumahan.
Keahlian Umayah dalam membuat atap alang-alang tersebut merupakan 'warisan' dari mendiang sang ayah.
Setelah orangtuanya tersebut meninggal dunia, pada 2001 lalu, dirinya melanjutkan usaha pembuatan atap alang-alang tersebut.
Umayah memakai namanya sendiri dan mendirikan lapak.
"Sempat pindah tempat empat kali. Baru disini sejak 2005. Pembuatan atap menggunakan alang-alang disini produksi sendiri," ujar Umayah, di Jalan Kol. Masturi Gedong Lima, Kp. Babakan, RT.01/13, Desa Sukajaya, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (27/6/2019).
Perempuan kelahiran Lembang, Kabupaten Bandung Barat, ini menyampaikan, yang memesan atap alang-alang tersebut tak hanya dari sekitar Bandung Raya saja.
Pemesan datang hingga hingga dari luar kota. Semisal, Karawang, Purwakarta, Cirebon, Kuningan, Yogyakarta, Surabaya, dan luar pulau Jawa lainnya.
"Bahkan ada perantara yang beli disini untuk dijual lagi ke China," katanya.
Umayah menuturkan, usaha pembuatan atap alang-alang tersebut tak membutuhkan banyak modal.
Pasalnya, bahan baku berupa alang-alang bisa dicari sendiri di sekitar lokasi usaha dan rumahnya. Tetapi, apabila pemesanan dalam jumlah banyak hingga ribuan. Dirinya bersama sang suami memesan bahan baku dari wilayah Subang.
"Alang-alang kami beli satu ikatnya 15 ribu rupiah. Kalau nyari sendiri paling hanya uang bensin. Bisa di lapangan terbuka. Sesuai suhu udaranya," ujarnya.
Umayah mengatakan, selain membuat atap alang-alang, mereka juga dapat membuat berupa hiasan lainnya sesuai keinginan pesanan dari pembeli, semisal, hiasan dinding, kalung dan lainnya.
"Untuk satu lembar atap alang-alang seharga Rp 7000. Bisa juga satu paket 10 lembar hanya Rp 70.000," ujarnya.
Dirinya bersyukur keuntungan dari usaha tersebut cukup menjanjikan. Misalnya, dalam satu bulan terakhir ini saja bahkan 10 mobil bak terbuka mengangkut atap alang-alang tersebut.