Polisi Sudah Mengamankan Pelaku Pemukulan Sopir Online yang Dipukul Hari Minggu di Garut

Polsek Karangpawitan mengamankan pelaku pemukulan kepada pengemudi angkutan roda empat online yang terjadi pada Minggu (23/6/2019).

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Dedy Herdiana
tribunjabar/firman wijaksana
Sejumlah pengemudi ojek online berkumpul di Cimasuk, Desa Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan usai salah satu rekannya diduga dipukul tukang ojek pangkalan, Minggu (23/6/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Polsek Karangpawitan mengamankan pelaku pemukulan kepada pengemudi angkutan roda empat online yang terjadi pada Minggu (23/6/2019).

Pelaku yang merupakan pengemudi ojek pangkalan memukul korbannya saat berpapasan di Jalan Cimasuk, Karangpawitan, Kabupaten Garut.

Kapolsek Karangpawitan, Kompol Oon Suhendar menyebut pelaku berinisial US (29), mengaku kesal lantaran diserempet mobil korban.

Warga Kampung Suci Balong, Desa Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan itu lantas memukul korban bernama Chandra Dasa Juansyah (19).

"Minggu malam sudah bisa kami amankan pelakunya. Khawatir ada tindakan (main hakim sendiri) dari salah satu pihak. Jadi kami bawa dulu ke Polsek," ucap Oon di Mapolsek Karangpawitan, Selasa (25/6).

Oon mengatakan, penyebab pemukulan itu bukan karena pelaku tak terima dengan keberadaan angkutan online, seperti yang beredar di masyarakat.

"Pelaku ini keserempet sama korban saat membonceng penumpang. Pelaku lantas marah, lalu memukul korban," katanya.

Sopir Grabcar Wajahnya Luka Ditonjok Tukang Ojek Pangkalan di Karangpawitan Garut

Peristiwa tersebut, ditegaskannya, bukan karena aktivitas angkutan online di kawasan Karangpawitan, pelaku hanya kesal karena korban menyerempet motornya.

"Jadi bukan konflik opang (ojek pangkalan) dengan online. Ini murni karena kesal setelah diserempet," ucapnya.

Dari pengakuan pelaku, Oon menuturkan bahwa ia tak mengetahui korbannya merupakan pengemudi online.

Ia berharap masyarakat terutama ojek pangkalan dan angkutan online bisa saling menahan diri.

Ia meminta agar semua pihak memeriksa semua informasi yang diterima.

Jangan sampai mendapat informasi yang sesat dan ujungnya emosi hingga berbuat anarkis.

"Bukan karena rebutan penumpang atau pelarangan online masuk. Isu yang berkembang kan seperti itu. Jadi harus bisa saling paham dulu inti masalahnya," katanya.

Organda Garut Ancam Mogok Gara-gara Angkutan Online, Ancam Lakukan Perlawanan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved