Dari 14 Perahu yang Terbakar di Indramayu, Petugas Tak Temukan Alat Pemadam Api Ringan

"Seharusnya untuk armada kapal yang berukuran sebesar itu dilengkapi dengan APAR," ujar Aan Anjasmara seusai pemadaman api.

Tribun Cirebon/Handhika Rahman
Pemadam Kebakaran Kabupaten Indramayu saat memadamkan api pada dua unit perahu yang kembali memunculkan api, Sabtu (22/6/2019). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU- Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Indramayu mengklaim tidak menemukan adanya alat pemadam api ringan ( APAR ) di lokasi terbakarnya belasan perahu di dua desa di Indramayu.

Hal tersebut diungkapkan Korlap Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Indramayu, Aan Anjasmara saat ditemui Tribuncirebon.com, Sabtu (22/6/2019).

Kebakaran besar yang menghanguskan sebanyak 14 unit perahu milik nelayan Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu pada Jumat (21/6/2019) sekitar pukul 23.30 WIB tengah malam.

"Seharusnya untuk armada kapal yang berukuran sebesar itu dilengkapi dengan APAR," ujar Aan Anjasmara seusai pemadaman api.

Padahal, di dalam sebuah perahu terdapat bahan bakar jenis solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin perahu dan juga sebagai bahan bakar untuk mengaliri listrik.

Kronologi Kebakaran yang Hanguskan 14 Perahu di Indramayu, Termasuk Asal Api

Tengah Malam, Dua Rumah dan Belasan Perahu Hangus Dilalap Si Jago Merah di Indramayu

Menurutnya, standarisasi keselamatan penting diperhatian oleh para nelayan.

"Tadi saat dilakukan pengecekan, kami tidak menemukan satu pun APAR," ujar dia.

Lebih lanjut dirinya menyayangkan, banyak perahu-perahu yang mengabaikan pentingnya keselamatan itu.

Menurutnya, badan perahu yang berbuat dari kayu berikut dengan benda-benda yang ada di dalamnya retan sekali terbakar.

Ia berpesan, bagi para nelayan untuk dapat melengkapi standarisasi perahu dengan peralatan penyelamatan, seperti APAR, dan lain-lain.

Selain itu, disebutkan dia, mesin diesel juga rawan sekali mengalami kebocoran solar.

"Kami imbau para nelayan untuk lebih berhati-hati dalam menyimpan barang yang mudah terbakar," ucap Aan Anjasmara.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved