Viral di Media Sosial
Viral Video Waria Pengamen di Cibaduyut Bandung, Bikin Resah Pengendara, Begini Nasibnya Sekarang
Viral di media sosial, video yang memperlihatkan ulah waria pengamen di simpang Cibaduyut-Kopo, Bandung.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID - Viral di media sosial, video yang memperlihatkan ulah waria pengamen di simpang Cibaduyut-Kopo, Bandung.
Salah satunya, video viral ulah waria pengamen di Bandung itu diunggah oleh warganet Twitter @erwin_lay.
Dalam video viral tersebut, waria pengamen itu tampak mengintip ke dalam sebuah kaca mobil.
Seorang anak kecil di dalam mobil pun menangis lantaran ulah waria pengamen itu.
Warganet @erwin_lay menulis, waria pengamen itu membuat takut anak.
• Satpol PP Kota Bandung Kewalahan Tangani Waria, Tantan: Petugas Datang, Waria Menghilang
Bahkan, ia menulis waria pengamen tersebut mengancam akan menggores bodi mobil.
"Tolong di tindak donk ini pengamen ban** buat takut anak2 ngancem mau baret mobil karna ga dikasih uang diperempatan cibaduyut-kopo @Dinsos_BDG @Satpolppbdg," tulis warganet tersebut.
Postingannya itu kemudian diunggah oleh beberapa akun publik, baik di Instagram maupun di Twitter.
Kucing-kucingan
Menanggapi video viral itu, Plt Kepala Satpol PP Kota Bandung, Tantan Syurya Santana, mengatakan pihaknya memiliki tim khusus penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang setiap hari patroli.
Tim itu juga termasuk menangkap PMKS yang berada di perempatan lampu merah.
"Waria selalu mencari lengah petugas, ketika petugas datang waria menghilang tapi ketika petugas pergi, waria kembali beraksi, "ujar Tantan di kantornya, Rabu (12/06/2019).
"Kucing-kucingan terus, karena kami tidak bisa nongkrongin 24 jam di satu tempat dengan personel terbatas harus keliling Bandung," ujar Tantan.
• Cuma Dibayar Rp 900 Ribu, Waria Ini Bunuh Pelanggan, Bayaran Kurang untuk Pengalaman Kencan di Kamar
Setiap harinya, lanjutnya, tim khusus PMKS keliling ke setiap perempatan lampu merah.
Sebulan terakhir bahkan ada ratusan PMKS yang dijaring.