Pengakuan Eksekutor Calon Pembunuh Yunarto Wijaya, Sempat Gadaikan Senjata Pemberian Kivlan Zen
Pengakuan eksekutor Irfansyah (IR) calon pembunuh Yunarto Wijaya, sempat gadaikan senjata untuk menutupi bayar kontrakan dan kebutuhan rumah tangga.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penyidik Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary Syam, mengungkap dalang pembunuhan empat tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survey.
Hal tersebut diungkapkan dalam konferensi pers terkait dalang kerusuhan 21-22 Mei 2019 disiarkan langsung Kompas TV.
Pada konferensi pers tersebut, penyidik juga memperlihatkan video para tersangka eksekutor.
Satu diantaranya adalah tersangka eksekutor Irfansyah (IR).
Dalam video tersebut, IR mengaku sempat bertemu dengan Kivlan Zen untuk ditugaskan memantau kediaman Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.
Selain itu, dalam video tersebut IR mengaku bahwa senjata yang diberikan Kivlan Zen sempat digadaikan.
Hal tersebut untuk menutupi biaya sewa kontrakan dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Pada April, dua hari setelah pemilu, IR mengaku ditelepon oleh Armi untuk bertemu dengan Kivlan Zen.
• Moeldoko: Sesungguhnya dalam Kerusuhan Sekarang Ini, tidak Ada Tim Mawar
Ia diminta bertemu dengan Kivlan Zen di Masjid Pondok Indah.
Saat itu IR kebetulan sedang bersama Yusuf di Pos Peruri.
"Pada bulan April sehabis pemilu 2 hari, saya ditelepon Armi untuk bertemu Pak Kivlan Zen di Masjid Pondok Indah, waktu Armi nelpon, saya bersama Yusuf di Pos Peruri." ujar Irfansyah yang dikutip Tribunjabar.id dari Kompas TV.
Keesokan harinya, IR mengaku mengajak Yusuf untuk bertemu Kivlan Zen ke Masjid Pondok Indah.
IR berangkat sekitar pukul 13.00 WIB mengendarai mobil milik Yusuf yaitu mobil Ertiga.
Setelah mereka sampai, datang Armi yang kemudian datang mengendarai motor.
Mereka pun duduk untuk ngopi dan makan bersama. Tak lama kemudian, datang Kivlan Zen bersama supirnya, Eka.