UPDATE Gempa Batu Karas, Imbauan Penjaga Pantai Tak Digubris, Antrean Keluar Hingga 2 Kilometer
Kepanikan sangat dirasakan pengunjung Pantai Batu Karas. Imbauan penjaga pantai tak diguburi. Antrean keluar Batu Karas hingga 2 kilometer.
Penulis: Andri M Dani | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kepanikan sempat melanda pengunjung Pantai Batu Karas, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, saat gempa mengguncang tadi sore.
Hal ini dirasakan juga oleh Arul dan keluarganya.
Arul mengatakan, ia sekeluarga tiba di Pantai Batu Karas pukul 14.00.
Ia datang bersama istri, dua anaknya, serta anggota keluarga lain untuk libur Lebaran.
"Tota semua 6 orang. Kami pulang lebih cepat, pengunjung pada panik," katanya kepada Tribun Jabar melalui telepon seluler.
"Semuanya bergetak meuju keluar objek wisata. Imbauan penjaga pantai untuk tidak panik nyaris tak digubris. Semuanya serentak keluar objek wisata baik pakai mobil maupun motor," ujar bapak dua anak ini.
Akibat pengunjung yang ramai-ramai meninggalkan pantai Batu Karas, terjadi antrean kendaraan yang cukup panjang.
Antrean terjadi sekitar 2 km sampai gerbang objek wisata Baru Karas.

Merasakan guncangan gempa pengunjung Pantai Batu Karas, Kecamatan Cijulang, Pangandaran berlarian.
Gempa yang menguncang pukul 16.30, Minggu (9/6/2019), sempat membuat pengunjung panik.
Mereka pun memilih pulang cepat.
"Rencananya tadi mau menilmati sunset (matahari terbenam), karena ada gempa barusan lebih mending pulang. Kami sekeluarga masih trauma tsunami, " ujar Arul (35), warga Legok Jawa, Cimetak, Pangandaran, kepada Tribun Jabar via telepon seluler.
Waktu kejadian, kata Arul, ia bersama keluarga sedang duduk di sisi pantai.
"Pas gempa terasa sekali. Tapi bagi yang sedang mandi di pantai sepertinya tidak terasa," katanya.