Kisah Pilu Ani Yudhoyono Sebelum Meninggal, Menangis Saat Dirinya dan SBY Dituding dan Dicerca

Sebelum meninggal, istri Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Ani Yudhoyono sempat berurai air mata.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kolase Tribun Jabar (Instagram/agusyudhoyono/aniyudhoyono)
Kisah pilu Ani Yudhoyono sebelum meninggal, menangis ketika dirinya dan SBY dituding dan dicerca 

TRIBUNJABAR.ID - Sebelum meninggal, istri Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Ani Yudhoyono sempat berurai air mata.

Kondisinya yang sakit keras kerap dikaitkan terhadap kondisi politik yang tengah memanas.

Sejak menjalani pengobatan di Singapura, Ani Yudhoyono dan SBY kerap mendapatkan tudingan negatif dari pihak tertentu.

Tak hanya tudingan, pasangan suami istri itu bahkan mendapatkan cercaan.

Tudingan dan cercaan itu menyebut seolah-olah sakitnya Ani Yudhoyono cuma alasan bagi SBY untuk tak kampanye.

"Ada kalangan yang menuduh dan mencerca kami berdua bahwa seolah sakitnya Ibu Ani hanya jadi alasan buat SBY untuk tidak berkampanye," ujar SBY dalam video pidatonya yang di akun Youtube Demokrat TV.

Masalah tersebut membuat SBY sedih. Istrinya bahkan sampai menangis mengetahui semua tuduhan itu.

SBY dan Ani Yudhoyono dituding dan dicerca.
SBY dan Ani Yudhoyono dituding dan dicerca. (Instagram/aniyudhoyono)

"Saya sungguh bersedih dan Ibu Ani harus meneteskan air matanya mendengarkan tuduhan itu," kata SBY.

Mantan presiden itu menceritakan, sebelum sang istri sakit keras, ia dan Ani Yudhoyono masih aktif kunjungan ke berbagai daerah.

 Ibu Ani Yudhoyono Kini Berusia 89 Tahun, Begini Kondisi Mertua SBY, Ada Fotonya dengan AHY

Kala itu, tepatnya lima hari sebelum Ani Yudhoyono divonis kanker darah, keduanya masih melakukan safari politik Partai Demokrat di Sumatera Utara.

Namun, setelah itu Ani Yudhoyono divonis mengidap kanker darah.

Mau tak mau, sebagai suami, SBY pun mendedikasikan seluruh waktunya untuk mendampingi sang istri yang sakit parah.

Hal itulah yang membuat dirinya tak bisa memimpin proses kampanye secara langsung untuk Pemilu 2019.

"Saya wajib mendampingi Ibu Ani. Akibatnya, justru di bagian paling menentukan di Pemilu 2019 ini tiga bulan terakhir masa kampanye saya dan Ibu Ani tidak bisa ikut berpartisipasi dan memimpin langsung kampanye Partai Demokrat," kata SBY.

Pada pesta demokrasi kali ini, SBY dan Ani Yudhoyono tak bisa segiat dulu berkampanye seperti saat Pileg dan Pilpres pada 2004 dan 2009, serta saat Pileg 2014.

SBY mendorong kursi roda yang diduduki Ani Yudhoyono
SBY mendorong kursi roda yang diduduki Ani Yudhoyono (Instagram/aniyudhoyono)
Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved