Sepenggal Cerita Kuli Panggul di Terminal Cicaheum, Makin Sepi Pelanggan Saat Mudik Lebaran

Lili (63), kuli panggul di Terminal Cicaheum, berjalan ke sana ke mari sambil menawarkan jasa angkut barang ketika para pemudik datang ke terminal itu

Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari
Kisah kuli panggul, Lili (63), di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Jumat (31/5/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Bulan Ramadan tepatnya menjelang Lebaran 2019 biasanya memberikan banyak berkah bagi banyak orang.

Rejeki saat arus mudik dan balik Lebaran juga biasanya dinikmati para pekerja jasa kuli panggul di terminal dan di stasiun kereta api.

Pengalaman berbeda dirasakan Lili (63), kuli panggul di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Jumat (31/5/2019).

Ia berjalan ke sana ke mari sambil menawarkan jasa angkut barang ketika para pemudik datang ke Terminal Cicaheum.

Di bawah teriknya matahari, Lili rela berpanas-panasan demi mendapatkan pemudik yang mau memakai jasa kuli panggul.

Pria hampir setengah abad yang mengenakan rompi warna kuning serta topi lusuh, bercerita sudah puluhan tahun bekerja sebagai kuli angkut di Terminal Cicaheum, Kota Bandung.

Dulu Jadi Aplikasi Paling Populer, BlackBerry Messenger Hari Ini Resmi Tak Beroperasi Lagi

Mudik Lebaran, Samin Bersepeda dari Bandung ke Gunung Kidul Yogyakarta, Tetap Puasa

"Dari tahun 1978 saya di sini, kondisi terminal masih bagus, bus masih bagus-bagus soalnya ada bagasi di atas bus," ujar Lili kepada Tribun Jabar di Terminal Cicaheum.

Lili mengaku pengguna kuli panggul semakin sepi selama tahun-tahun terakhir ini bahkan, termasuk saat mudik  Lebaran tahun ini.

Sekitar tahun 1980-an, imbuhnya, jasa kuli angkut masih ramai dan penumpangnya juga banyak yang menyewa jasa kuli angkut di Terminal Cicaheum.

Menurutnya, makin sepinya pengguna jasa kuli angkut karena semakin sedikit pemudik yang berangkat dari Terminal Cicaheum.

"Ada perbedaan sekarang mah sepi meski di hari mudik Lebaran seperti ini, tahun 1980an masih banyak lintasan di sini," ujar pria asal Ciamis ini sambil mengeluh.

Tabrakan Beruntun Terjadi di Tanjakan Cibeka Ciamis, Libatkan 4 Mobil, 3 Korban Alami Luka Berat

KRONOLOGI Kecelakaan Maut di Subang, Ada Percikan Api Setelah Tabrakan, Empat Korban Tewas Terbakar

Pria tiga anak mengaku uang yang diberikan pengguna jasa panggul pun tidak menentu, sehari bisa mendapatkan Rp 50 ribu rupiah.

Meski tak muda lagi, Lili tak ingin menyerah. Ia bertahan menjadi kuli panggul demi demi menghidupi keluarganya.

"Tenaga sudah mulai berkurang, tak seperti saat muda dulu," katanya sambil tersenyum.

Rencananya, pekan depan Lili sejenak istirahat demi bisa berkumpul dengan keluarganya di Ciamis saat Lebaran nanti.

"Saya pulang senin depan,  empat hari mudik, terus ke sini lagi," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved