Reaksi Ridwan Kamil Soal Masjid Al Safar Disebut Kandang Iluminati, Jelaskan Folding Architecture
Di forum tersebut, pria itu menampilkan video arsitektur Masjid Al Safar yang berada di Tol Cipularang.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video viral di media sosial yang berisi pemaparan seorang pria dalam forum kajian.
Di forum tersebut, pria itu menampilkan video arsitektur Masjid Al Safar yang berada di Tol Cipularang.
Kepada hadirin, pria itu mengatakan Masjid Al Safar sarat akan unsur segitiga.
Bahkan, pria itu mengatakan ada unsur segitiga bermata satu yang dikait-kaitkan dengan lambang iluminati.
"Ada segitiga yang ke atas ada segitiga yang ke bawah kan?" ucapnya.
Ia juga mengait-ngaitkan lambang segitiga dengan bangunan piramida.
"Ini pintu masuknya dan lihat ini segitiga, ini segitiga semua, dan ke dalam ini segitiga mata satu," katanya.
Inilah masjid yang di rancangan oleh RK, penuh dengan pesan iluminati,
— Sang.Bidadari™ (@Surgabidadari3) May 30, 2019
.
Jangan salah, ini bukan kebetulan lhoo... pic.twitter.com/PXBNu4FuvI
Sebagai arsitek Masjid Al Safar, Ridwan Kamil ditanyai mengenai video yang terlanjur viral itu.
Pertanyaan mengenai video itu disampaikan oleh salah satu netizen di Instagram Ridwan Kamil.
"Ada video soal masjid yang kang RK bangun berkaitan dengan simbol-simbol segitiga, saya nonmuslim, tapi kok ikut miris melihat cara-cara provokasi tersebut.. mohon segera klarifikasi kang.." tulis akun @ngrhsaka, Jumat (31/5/2019).
Komentar tersebut dibalas oleh Gubernur Jawa Barat.
Ridwan Kamil mengimbau agar mengikuti akal sehat saja.

"Mereka menafsirkan tanpa pernah wedikitpun bertanya/tabayyun. Jika segitiga dilarang, maka di dunia ini geometri tinggal tersisa kotak dan lingkaran. Maka masjid-masjid tropis dengan atap ala pendopo pun harus dihancurkan? Kita ikuti akal sehat saja," balasnya.
Tak sampai di situ, Ridwan Kamil menjelaskan mengenai arsitektur Masjid Al Safar melalui Twitter-nya.
Ia menjelaskan hal tersebut dengan keilmuan arsitektur.
Selain itu, Ridwan Kamil juga mengajak masyarakat yang bertandang ke masjid tersebut untuk fokus beribadah.
• VIDEO-Serunya Ridwan Kamil dan Atalia Konvoi, Buka Bersama on The Street Bareng Rider GOJEK
• Ridwan Kamil Sebut Mamah Tercinta adalah Fans Berat Afgan, Ternyata Kagumi Hal Ini, Bukan Lagunya
• Gaya Boleh Modern tapi untuk Urusan Menu Makanan, Ridwan Kamil Lebih Suka Angeun Kacang
"Masjid Al Safar adalah eksperimentasi teori lipat Folding Architecture. Jika eksperimentasi bentuk itu ditafsir, ya tentu tidak bisa dihindari.
Tapi jika disimpulkan bahwa bentuk-bentuknya adalah menerjemahkan simbol-simbol iluminati dkk, saya kira itu tidak betul. Mari fokus saja ibadah kepada Allah," tulisnya.
Ridwan Kamil juga menjelaskan mengenai seni dalam Islam.
Menurutnya, seni dalam Islam tidak memperlihatkan makhluk hidup tetapi bermain dengan rumus geometri.

"Ijtihad memajukan seni atau arsitektur Islam terus dilakukan agar berkembang maju. Seni dalam Islam tidak memperlihatkan mahluk hidup, tapi bereksperimentasi dgn rumus geometri.
Teori lipat Folding Architecture adalah metode mencari kekayaan geometri baru yg digunakan di Masjid Al Safar."
Ijtihad memajukan seni/arsitektur Islam terus dilakukan agar berkembang maju. Seni dalam Islam tdk memperlihatkan mahluk hidup, tapi bereksperimentasi dgn rumus geometri. Teori lipat Folding Architecture adlh metode mencari kekayaan geometri baru yg digunakan di Masjid Al Safar. pic.twitter.com/fayVnZotDu
— ridwan kamil (@ridwankamil) May 31, 2019
Masjid Al Safar terletak di rest area KM 88 B Tol Cipularang, jawa Barat.
Masjid tersebut memiliki arsitektur yang unik karena bentuknya yang mirip topi adat sunda.
Masjid tersebut memiliki luas 6.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 1.200 jemaah.
Terdapat fasilitas lengkap di dalamnya seperti toilet, tempat wudhu hingga taman dan kolam yang menambah sejuk.