Kebakaran Pasar Kosambi
Kadiskar Sebut Tak Ada Alat Pemadam Kebakaran di Pasar Kosambi, Kepala Pasar Kosambi Membantahnya
Kepala Pasar Kosambi, Kota Bandung, Septy Sahreza mengatakan saat awal terjadi kebakaran ditangani menggunakan
Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Pasar Kosambi, Kota Bandung, Septy Sahreza mengatakan saat awal terjadi kebakaran ditangani menggunakan 20 Alat Pemadam Api Ringan (Apar) .
"Penanganan awal menggunakan Apar, ada 18 yang ukuran kecil dan 2 ukuran besar. Setiap lantai dilengkapi Apar. Tapi, karena api semakin tidak terkendali, asap semakin tebal, akhirnya petugas keamanan pasar menghubungi petugas Pemadam Kebakaran," kata Septy Sahreza, Senin (20/5/2019).
Septy Sahreza mengatakan, karena api membakar batok kelapa, maka batok kelapa tersebut menjadi bara arang dan menyebar sehingga sulit dikendalikan menggunakan Apar.
Selain itu, dugaan sementara, api bersumber dari mesin pemarut kelapa yang berada di blok CMK 81. Dari mesin parutan kelapa tersebut, kata Septy, keluar cipratan solar yang menyebabkan api semakin merambat.
Menurut Septy, di bagian semi basemen yang terbakar ada 30 persen kios yang tidak terbakar, yaitu bagian pedagang daging dan ayam.
• Begini Isi Pesan Hoaks yang Disebarkan Seorang Guru di Garut, Singgung Soal Peledakan Bom
Berbeda dengan keterangan yang disampaikan oleh Kadiskar PB Kota Bandung, Dadang Iriana, bahwa Pasar Kosambi tidak dilengkapi alat pemadam api dan minim ventilasi.
"Tidak ada alat pemadam kebakaran di Pasar ini. Ventilasinya juga tidak ada, ini salah satu faktor yang mempersulit proses pemadaman api di Pasar ini," kata Dadang Iriana, Senin (20/5/2019).
Setelah dilakukan pembongkaran kios yang menempel ke bangunan pasar, Dadang mengatakan bahwa personelnya lebih mudah mengakses masuk untuk memadamkan api. Hawa panas dan asap yang tebal menjadi penghalang petugas untuk menuju titik api.
• Begini Kronologi Kecelakaan Beruntun di Jalan Raya Bandung-Sumedang, Dipicu Sopir Truk yang Ngantuk