Profil

Dokter Ani Hasibuan: Dari Pernyataan Soal KPPS, Disebut-sebut Dukung Prabowo, Kini Dipanggil Polisi

Nama dr Ani Hasibuan jadi perbincangan setelah mengeluarkan pernyataan mengenai gugurnya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS.

Editor: Yongky Yulius
KOMPAS.com/JESSI CARINA
Salah seorang dokter syaraf, Ani Hasibuan, mengadukan masalah banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia saat menjalankan tugas, kepada Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/5/2019). 

TRIBUNJABAR.ID - Nama dr Ani Hasibuan jadi perbincangan setelah mengeluarkan pernyataan mengenai gugurnya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS.

Kini, Ani Hasibuan dipanggil sebagai saksi dalam perkara dugaan penyebaran informasi yang menimbulkan rasa kebencian.

Latar belakang pemanggilan Ani Hasibuan adalah lantaran adanya sebuah konten tulisan di laman tamshnews.com pada 12 Mei 2019 berjudul l 'Dr. Ani Hasibuan SpS: Pembantaian Pemilu, Gugurnya 573 KPPS'.

Kemudian, ada pula konten tulisan berjudul 'The Reality News Leading, Media NKRI' masih di laman yang sama.

Dalam kedua tulisan itu, tercantum foto Ani Hasibuan.

Gara-gara Komentar Kejanggalan Petugas KPPS Meninggal, Dokter Ani Hasibuan Besok Diperiksa Polisi

"Iya benar diagendakan pemeriksaan untuk Dokter Ani Jumat besok," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Kamis (16/5/2019).

Sebelumnya, Ani Hasibuan juga pernah melontarkan pernyataan kontroversial dalam tayangan Catatan Demokrasi Kita di TV One yang membahas soal kematian ratusan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS.

Di acara itu, Ani Hasibuan mengatakan, faktor kelelahan tak cukup jadi alasan penyebab meninggalnya seseorang.

"Sebagai dokter, dari awal saya sudah merasa lucu. ini bencana pembantaian apa pemilu, kok banyak sekali yang meninggal? Pemilu itu kan happy-happy, ingin dapat pemimpin baru, tapi nyatanya meninggal," kata Ani Hasibuan.

Mengaku Tak Ikut Kubu Manapun, Viral Video Mirip Ani Hasibuan Pose 2 Jari, Sebut 2019 Ganti Presiden

"Orang capek itu, dia ngantuk, dia lapar. Kalau dia paksa, dia pingsan, nggak mati. Ada di laporan saya, beban kerja KPPS apa saja sih? ada tujuh orang satu TPS, itu beban kerjanya saya nggak melihat bahwa itu ada fisik yang sangat capek, gitu loh," sambungnya.

Pernyataan Ani Hasibuan itu pun langsung disanggah oleh Politikus PDIP Adian Napitupulu.

Adian mengaku keberatan dengan pernyataan Ani Hasibuan yang seolah-olah menyederhanakan pekerjaan petugas KPPS.

Kemudian, dalam acara itu, Ani Hasibuan juga sempat menyatakan tak ikut urusan kubu politik manapun.

"Saya nggak ikut-ikut dengan urusan (kubu) sebelah sini, (kubu) sebelah sana. Enggak. Saya murni nggak ada urusan dengan itu. Saya minta (kematian petugas KPPS) ini diteliti, kalau perlu diotopsi," ujar Ani Hasibuan dalam tayangan TV One itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved