Soal Ucapan Kivlan Zein ke SBY, Agum Gumelar: Tidak Sepatutnya Berkata Kasar Seperti Itu
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Agum Gumelar, menyayangkan kata-kata Kivlan Zein kepada SBY.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Pernyataa negatif yang dilontarkan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein terhadap Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) ditanggapi Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Agum Gumelar, menyayangkan kata-kata Kivlan Zein kepada SBY.
Menurut Agung Gumelar, tak seharusnya Kivlan Zein berbicara seperti itu terhadap SBY.
“Saya rasa tidak sepatutnyalah berkata kasar seperti itu terhadap Pak SBY,” ujar Agum Gumelar saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (10/5/2019) dikutip dari Kompas.com.
Bagaimanapun, ucapnya, SBY adalah Presiden ke-6 RI dua periode apalagi Kivlan Zein berasal dari matra yang sama dengan SBY.
Selain itu, pangkat SBY lebih tinggi dua tingkat dari Kivlan Zein meski lebih senior Kivlan.
“Tidak bisa dong dicaci maki seperti itu,” ujar Agum Gumelar.
• Kivlan Zen Dicegah ke Luar Negeri, Polisi Mengonfirmasi
• Demokrat Tegaskan Tak Akan Ambil Langkah Apapun Terkait Pernyataan Kivlan Zen yang Sebut SBY Licik

Jika pernyataan negatif Kivlan Zein itu adalah bentuk ketidakpuasannya terhadap hasil Pemilu 2019, Agum Gumelar menyarankan ekspresi ketidakpuasan disalurkan melalui mekanisme yang sudah diatur di dalam peraturan perundangan.
“Jangan malah melampiaskannya dengan cara-cara yang di luar etika,” ujar Agum Gumelar.
Reaksi Demokrat
Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Kivlan Zen yang menyebut Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) licik.
Menurut Ferdinand Hutahaean, Kivlan Zen tidak tahu perjuangan SBY memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Saya pikir Pak Kivlan terlalu berlebihan berbicara ya. Dia tidak tahu bahwa pak SBY begitu keras berjuang untuk memenangkan Pak Prabowo-Sandi, " katanya saat dihubungi, Kamis (9/5/2019),
Menurut Ferdinand Hutahaean, selama Pilpres 2019, justru Prabowo yang tidak terlalu banyak mendengarkan arahan dan masukan SBY.
"Jadi saya pikir tidak perlu saling menuding begini, saling menyalahkan, kita jangan menambah lawan. Karena lawan yang ada saat ini saja tidak dilawan," katanya.