Breaking News

Marak Isu Daging Celeng Selama Ramadan, Beredar di Bandung Barat? Ini Penjelasan Kadis di KBB

Temuan di daerah lain daging celeng dijual dengan cara dicampur ke daging kambing ataupun sapi. Di Bandung Barat dipastikan tak ada.

Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
ILUSTRASI --- Daging Sapi di Pasar Guntur Ciawitali. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, NGAMPRAH - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat menjelang Ramadan mewaspadai adanya penjualan daging celeng dan daging ayam berformalin.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan KBB, Unang Husni Tamrin mengatakan pihaknya akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap kedua kekhawatiran tersebut.

Seminggu, kata Unang Dinas Perikanan dan Peternakan selalu melakukan pengawasan ke pasar tradisional dan modern sebanyak dua kali.

Namun, selama puasa nanti pihaknya akan menambah menjadi tiga kali dalam seminggu.

"Temuan di daerah lain daging celeng dijual dengan cara dicampur ke daging kambing ataupun sapi, karena secara kasat mata teksturnya itu hampir sama," kata Unang didampingi Kepala Seksi Zoonosis dan Kesrawan (kesejahteraan hewan), Acep Rohimat, Sabtu (4/5/2019).

Jadwal Kultum Tarawih, Subuh, dan Dzuhur Ramadhan di Masjid Raya Bandung, Bisa Kamu Download

Daging kambing atau sapi sulit dibedakan dengan daging celeng. Tetapi, Unang memberikan cara mudah untuk membedakannya, yakni dengan mengetahui dari segi bau.

"Daging celeng itu lebih amis sedangkan kambing atau sapi tidak. Tapi, alhamdulillah di KBB tak pernah ditemui adanya penjualan daging celeng, dan kami akan terus mengantisipasinya," ujarnya seraya meminta warga masyarakat tak perlu khawatir.

Berdasarkan hasil pantauan di Pasar Tagog Padalarang, Unang mengatakan sejumlah komoditas mulai terjadi kenaikan harga, di antaranya daging sapi dari Rp 110 ribu menjadi Rp 115 ribu per kilogram, daging ayam dari Rp 32 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram, dan telur dari Rp 22 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram.

Jemaah An-Nadzir Besok Mulai Puasa Ramadhan 1440 H, Ini Cara yang Digunakan Menentukan Awal Puasa

Kenaikan harga ini, kata Unang karena tingginya permintaan barang-barang tersebut, sehingga potensi kenaikan komoditas itu berpotensi terus alami peningkatan sampai Minggu (5/5/2019).

"Tapi untuk ketersediaan komoditas hingga lebaran aman, misalnya daging sapi dengan telah ada daging bekunya sebanyak 150 ton. Daging ayam dan telur selama Ramadan akan naik hingga 50 persen dan stok aman," ucapnya seraya menyebut jika terjadi kurang ketersediaan komoditas telur bisa meminta dari Blitar, daging ayam dari Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved