Pedagang Pasar Induk Pasir Hayam Cianjur, Ancam Tak Bayar Retribusi, Mengeluh Pasar Selalu Sepi
Pedagang Pasar Induk Pasir Hayam mengancam tak bayar retribusi jika tuntutan mereka tak digubris pemerintah daerah Kabupaten Cianjur
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Pedagang Pasar Induk Pasir Hayam mengancam tak bayar retribusi jika tuntutan mereka tak digubris pemerintah daerah Kabupaten Cianjur. Mereka mengeluh dengan sepinya pasar dan berunjuk rasa di halaman pendopo Pemkab Cianjur, Selasa (30/4/2019).
Ketua DPP Pasar Induk Pasir Hayam Habib Hud Alidrus, mengatakan, kedatangan para pedagang sebenarnya menyampaikan tuntutan lama.
"Kami menyampaikan yang mendesak adalah minta dihilangkan pasar bayangan, yang kedua adalah angkutan yang belum masuk ke pasar," ujar Habib Hud.
Ia mengatakan, kesimpulan dari unjuk rasa yang digelar, saat ini pasar tak akan bayar retribusi yang jika dirata-ratakan perhari mencapai Rp 3 juta.
"Kami sepakat tak bayar retribusi dulu sampai keinginan kami dipenuhi," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Himam Haris, mengatakan, penertiban pasar yang berada di luar pasar induk sebenarnya sudah dilakukan rutin oleh Satpol PP Kabupaten Cianjur.
"Soal pasar di luar pasar induk, soal penerangan jalan, soal perbaikan jalan, bertahap sudah dilakukan," kata Himam Haris.
• Jadwal Semifinal Liga Champions Malam Ini, Tottenham Hotspur dan Ajax Amsterdam di RCTI
Himam mengatakan, berbicara masalah bazar yang akan dilakukan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Plt Bupati jika bazar tersebut lebih banyak negatifnya maka tak akan dilaksanakan.
"Soal angkutan umum, kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan agar angkutan umum bisa masuk," katanya.
Kasatpol PP Kabupaten Cianjur, Muzani Saleh, mengatakan, penertiban di eks pasar Bojongmeron juga terus dilakukan. Ia mengatakan jika para pedagang ingin ikut dan menyaksikan penertiban pihaknya mempersilakan.
• Perolehan Suara Sementara Pemilu 2019 di KBB, PDIP Tertinggi Disusul Gerindra dan PKS