Dukung KPU, Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan: Siapapun di Luar Hukum akan Kami Lawan
Sejalan dengan hal tersebut, Forum Masyarakat Indonesia Bersatu (FMIB) di Jawa Barat menggelar deklarasi 'Save KPU' di Monumen Perjuangan, Bandung, Mi
Penulis: Ery Chandra | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gelombang dukungan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk terus menjalankan proses Pemilu 2019 secara profesional dan transparan terus mengalir di tengah tudingan kecurangan yang terus berhembus, terutama di media sosial.
Sejalan dengan hal tersebut, Forum Masyarakat Indonesia Bersatu (FMIB) di Jawa Barat menggelar deklarasi 'Save KPU' di Monumen Perjuangan, Bandung, Minggu (28/4/2019).
Acara ini dihadiri oleh ratusan orang.
Dengan membentangkan spanduk berbagai ukuran, massa menunjukan ekspresi dukungannya kepada KPU.
• Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan Pimpin Deklarasi Save KPU
Acara ini dibuka dengan pembacaan doa lintas agama dari beberapa peserta deklarasi.
Setelah itu, mereka menyanyikan lagu 'Bagimu Negeri'. Dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi, dan menyanyikan yel-yel.
Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan yang mewakili FMIB mengatakan bahwa deklarasi ini digelar karena ada beberapa pihak yang tidak mempercayai integrasi KPU bahkan mengintimidasi lembaga tersebut di media sosial.
"Untuk itu mari sama-sama bangun, perkuat lembaga resmi demokrasi. Sebagai satu-satunya lembaga kepercayaan masyarakat dan negara. Maka kami buat tagline 'Save KPU'," ujar Anton Charliyan, di Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Minggu (28/4/2019).
Anton Charliyan mengaku, dukungan itu muncul sebagai upaya menyelamatkan demokrasi.
Ia mengatakan bahwa KPU sebagai lembaga resmi penyelenggara Pemilu 2019, disertai dengan landasan hukum.
"Siapa pun di luar hukum akan kami lawan. Makanya lawan inkonstitusional. Disini kami masyarakat Jawa Barat mewakili Indonesia," katanya.
Ia berharap semangat Bandung Lautan Api di Jawa Barat dapat menyebar sehingga masyarakat mendukung KPU untuk tetap bekerja secara profesional.
"Perbedaan merupakan bhinneka tunggal ika. Apapun hasilnya harus kami dukung. Jangan lagi ada intrik-intrik di belakang," ujarnya.
• Real Count Pilpres KPU 28 April, Data Sultra & Gorontalo di Atas 90 %, Bandingkan dengan Quick Count
• Sekelompok Orang Geruduk Gudang Logistik KPU Kota Bekasi, Persoalkan Pemindahan Kotak Suara