Pendaki Gunung Guntur Resah, Dipalak Beberapa Orang Mabuk

Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Tito Bintoro menyebut sudah mendapat informasi tersebut dari media sosial.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Jalur pendakian menuju Gunung Guntur, Kamis (24/8/2017). Para pendaki Gunung Guntur mengeluhkan pungutan liar yang sering terjadi oleh warga sekitar saat akan mendaki. 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pendaki Gunung Guntur di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut mengaku dipalak saat hendak pulang menggunakan mobil.

Pemalakan dilakukan beberapa orang yang dalam kondisi mabuk.

“Kejadiannya di wilayah Citiis. Saat itu saya tengah bersama teman-teman. Saya baru turun melakukan pendakian dari puncak Gunung Guntur menggunakan mobil," ujar Dhian Permana, pendaki asal Kecamatan Malangbong, Rabu (24/4).

Tiba-tiba ia dan rekannya dihentikan tiga orang yang mabuk dan meminta uang Rp 50 ribu per mobil.

Ia mengaku takut dan hanya memiliki uang sebesar Rp 34 ribu.

"Kepaksa uang yang saya punya langsung diberikan seluruhnya ke orang yang mabuk itu karena takut," katanya.

Ia mengaku menyesalkan aksi tersebut karena Gunung Guntur merupakan salah satu tempat tujuan pendaki dari sejumlah wilayah di Indonesia.

Pemalakan itu terjadi pada Minggu (21/4).

“Tentunya saya berharap jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini, karena yang terjadi akan merusak nama Garut," ucapnya.

Danramil Tarogong, Kapten Inf Jaja, mengaku sudah menerima informasi adanya pemalakan tersebut. Namun informasi tersebut baru diterima pihaknya setelah beberapa hari kejadian.

"Seharusnya begitu kejadian melapor ke base camp, biasanya akan dilaporkan ke kami. Kami akan langsung menyisir dan mengamankan pelaku karena sudah meresahkan," kata Jaja.

Selama ini aksi pemalakan yang dialami pendaki hanya diceritakan ke media sosial. Padahal seharusnya bisa melapor ke aparat agar bisa ditindak lanjuti.

“Jadi ya kita sulit. Tapi dengan adanya kejadian ini menjadi catatan kita juga. Tadi sudah koordinasi juga dengan Kapolsek Tarogong Kaler,” ujarnya.

Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Tito Bintoro menyebut sudah mendapat informasi tersebut dari media sosial.

Menyikapi hal tersebut pihaknya langsung menerjunkan tim dari unit reserse untuk melakukan penyelidikan.

“Secara khusus belum ada yang melakukan pelaporan resmi. Tapi saya sudah perintahkan unit reserse untuk menyelidiki. Biar tidak meresahkan pengunjung lagi," ucapnya. (firman wijaksana)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved