Umat Muslim Sri Lanka Kutuk Teroris Pengebom Gereja dan Tuntut Hukuman Maksimal

Para pemimpin Muslim di Sri Lanka mengutuk dan menuntut hukuman maksimal pada pelaku teror ledakan bom di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka, Min

Editor: Theofilus Richard
AFP/ISHARA S KODIKARA via Kompas.com
Petugas melakukan penjagaan pasca-ledakan yang menimpa Gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo, Minggu (21/4/2019). Jumlah korban tewas dalam ledakan yang menimpa sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka sudah mencapai 52 orang, belum dipastikan penyebab dan pelaku peledakan tersebut. 

TRIBUNJABAR.ID, COLOMBO - Para pemimpin Muslim di Sri Lanka mengutuk dan menuntut hukuman maksimal pada pelaku teror ledakan bom di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019).

"Kami mendesak kepada pemerintah untuk dapat memberikan keamanan terhadap semua situs keagamaan," kata All Ceylon Jamiyyathuul Ulama (ACJU), dewan ulama Muslim Sri Lanka, dalam pernyataannya, Senin (22/4/2019).

"Kami juga menyerukan agar dijatuhkan hukuman yang seberat-beratnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam tindakan pengecut itu," lanjut pernyataan itu.

"Atas nama komunitas Muslim Sri Lanka, kami menyampaikan belasungkawa kepada umat Kristen dan kami siap mengulurkan tangan tanda persahabatan dalam solidaritas," tulis penyataan ACJU.

Para ulama menambahkan, dalam sebuah pernyataan, akan bertemu dengan Uskup Agung Colombo, Kardinal Malcolm Ranjith, menyusul serangan bom yang menyasar tiga gereja saat misa Paskah itu.

Majelis Syura Nasional (NSC) Sri Lanka, yang beranggotakan 18 organisasi Muslim di negara itu, juga menyatakan belasungkawa dan menekankan kepada pemerintah Sri Lanka untuk mengungkap secara tuntas kasus dan menindak para pelaku dengan tidak menutup-nutupi fakta yang ada.

Sebelumnya diberitakan, pihak berwajib telah menahan 24 orang terkait dalam delapan ledakan bom di gereja dan hotel di Sri Lanka, yang menewaskan hingga 290 orang dan melukai ratusan lainnya.

Meski demikian otoritas berwenang belum memberikan rincian terkait identitas orang-orang yang ditahan karena khawatir akan memicu ketegangan antaretnis.

Sementara dilansir AFP, sumber dari kepolisian mengatakan orang-orang yang ditahan berasal dari salah satu kelompok radikal. (Kompas.com/Agni Vidya Perdana)

Batal Beribadah, Pria Ini Mengaku Melihat Pelaku Bom Bunuh Diri Masuk ke Gereja di Sri Lanka

Pria Ini Selamat dari Ledakan Bom di Sri Lanka Gara-gara Barang yang Tertinggal di Kamarnya

Kelompok NJT yang Diduga Ledakan Bom di Sri Lanka Pernah Dukung ISIS

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved