Kisah Pilu Caleg yang Gagal di Pemilu, Sampai Ingin Jual Ginjal Rp 420 Juta Demi Lunasi Utang

Tak hanya memilih calon presiden dan wakilnya, kita juga memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPR.

Editor: Widia Lestari
Via Grid
Habiskan Rp420 Juta Demi Jadi Caleg, Pria Ini Ingin Jual Ginjalnya untuk Bayar Utang 

TRIBUNJABAR.ID - Kini kita tengah menikmati euforia pemilihan umum atau pemilu 2019.

Tak hanya memilih calon presiden dan wakilnya, kita juga memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPR.

Banyak calon legislatif (caleg) dari berbagai kalangan yang mengajukan dirinya sebagai wakil rakyat.

Namun, tak semua yang mencalonkan diri ini akan bisa maju dan melenggang ke parlemen.

Salah satu hal yang niscaya terjadi dalam pemilu legislatif 2019 adalah adanya calon-calon anggota legislatif yang gagal mendapat suara yang cukup untuknya lolos ke parlemen.

Kondisi ini tak jarang berujung pada kondisi kejiwaan dari "si caleg gagal", atau kadang juga keruntuhan kondisi ekonomi akibat dana besar yang digunakan untuk kampanye.

Caleg PDIP Meninggal Dunia Kecelakaan, Korban Disebut Sempat Stres soal Suara di Pileg 2019

Apalagi, jika dana kampanye tersebut berasal dari utang yang jumlahnya sangat besar.

Seperti yang terjadi pda seorang caleg asal Pekalongan berikut ini pada pemilu legislatif 2014 silam.

Chandra Saputra (26), warga Pekalongan, Jawa Tengah, sudah 10 hari berada di Jakarta. Dikejar utang dana kampanye, caleg gagal ini ingin jual ginjal miliknya.

Ia mencalonkan diri sebagai caleg Dapil 4 Kabupaten Pekalongan, tetapi gagal mendapatkan suara yang bisa mengantarnya ke kursi DPRD sehingga kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, karena dikejar-kejar penagih utang.

Kepergiannya ke Jakarta hanya untuk menjual ginjalnya dan rencananya uang tersebut akan dipakai untuk melunasi sejumlah utangnya sekitar Rp420 juta.

Uang sebesar itu dipergunakan untuk biaya kampanye Pemilihan Caleg 2014 Dapil 4 Kabupaten Pekalongan.

"Saya dari tanggal 5 Mei sudah di Jakarta. Saya dari kampung di Kecamatan Cepu, naik kereta turun di Stasiun Jatinegara," ujarnya saat diwawancarai Warta Kota, Selasa (13/5/2014), di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, tempat ia mengasingkan diri.

Caleg DPD RI Tidak Dikenal, Warga Kebingungan Saat Nyoblos, Hanya Kenal Artis Oni SOS

Ia mengaku hanya membawa delapan setel di tas kopor berwarna coklatnya.

Selain itu, tas hitam kecilnya untuk menyimpan satu charger untuk pengisian baterai gadget Samsung Mega dan BlackBerry Torch hitamnya.

Sumber: Nakita
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved