Gara-gara Banjir, Aktivitas Warga Green Sukamanah Residence Lumpuh dan Tak Bisa Kerja

Tak hanya itu, banjir yang belum surut sejak Minggu (7/4/2019) ini pun, melumpuhkan aktivitas warga Green Sukamanah Residence, lantaran genangan air m

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Theofilus Richard
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Green Sukamanah Residence kebanjiran 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hujan yang mengguyur Kabupaten Bandung selama sepekan terakhir, menyebabkan banjir sejumlah titik, tidak terkecuali Perumahan Green Sukamanah Residence di Desa Sukamanah, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Pantauan Tribun Jabar, Rabu (10/4/2019), perumahan yang berjarak dua kilometer dari Kantor Kecamatan Rancaekek ini, tergenang banjir bervariasi, mulai dari 10 hingga 50 sentimeter akibat luapan Sungai Citarik.

Tak hanya itu, banjir yang belum surut sejak Minggu (7/4/2019) ini pun, melumpuhkan aktivitas warga Green Sukamanah Residence, lantaran genangan air masuk hingga kedalam seluruh bagian rumah warga.

Kesal Karena Sering Banjir, Warga Green Sukamanah Residence Protes Kepada Pengembang

Warga Green Sukamanah Residence, Rahmat Kurnia (42), mengatakan, akibat banjir tersebut, ia terpaksa tidak bekerja karena banjir di dalam rumah yang belum surut.

"Sangat terpaksa, kalau kerja kasihan anak dengan istri. Ini banjir belum surut-surut juga," kata Rahmat, Rabu (10/4/2019).

Akibat banjir itu pun, kendaraan milik warga yang diparkir dimasing-masing garasi pun terjebak, karena seluruh akses jalan menuju Jalan Raya Majalaya-Rancaekek terputus, sehingga hanya ditembus dengan cara berjalan kaki.

Tak hanya itu, kata Rahmat, akibat dari banjir tersebut, sejumlah permasalahan kesehatan mulai dirasakan oleh warga, mulai dari gatal-gatal pada kulit hingga penyakit pencernaan.

VIDEO-BANJIR DI BANDUNG SELATAN, Kendaraan Antre di Jalan Bojongsoang di Depan Pom Bensin Cikarees

"Air bersih juga mulai tercampur air banjir, kasihan terutama anak-anak," katanya.

Warga lainnya, Sunarsih (62), mengatakan bahwa banjir kerap melanda perumahan tersebut sejak 2016 atau saat perumahan itu mulai dibuka, namun banjir semakin parah setiap tahunnya.

Sumiarsih bercerita, ini kali ketujuhnya banjir melanda perumahan tersebut selama 2019, bahkan menyebabkan sejumlah kerusakan di bagian rumah, mulai dari tembok hingga peralatan rumah tangga.

"Waktu 2016 air cuma di jalan saja, tetapi makin kesini semakin besar dan surutnya selalu lama," kata Sunarsih, Rabu (10/4/2019).

Gara-gara Game Online, Ibu di Kediri Kaget Dapat Tagihan Rp 11 Juta

Indramayu Darurat Banjir Sampai Dua Pekan ke Depan, Ribuan Rumah dan Belasan Ribu Warga Terdampak

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved