Kasus Habib Bahar bin Smith
Ungkapan Kejengkelan Habib Bahar bin Smith pada Jokowi: Orang yang Dulu Senang, Sekarang Jadi Susah
Pernyataannya soal Jokowi itu dikatakan Habib Bahar bin Smith saat ia ditemui sejumlah wartawan seusai menjalani sidangnya
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Terdakwa kasus penganiayan, Habib Bahar bin Smith yang kini sedang menjalani proses persidangannya di Kota Bandung.
Adapun Habib Bahar bin Smith yang menjalani sidang kasus penganiayaan terhadap dua anak itu sempat membuat publik heboh soal ucapan bernada ancaman terhadap presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Pernyataan bernada ancaman pada Jokowi itu, dikatakan Habib Bahar bin Smith saat ia ditemui sejumlah wartawan seusai menjalani sidangnya yang beragendakan pembacaan tanggapan tertulis dari Jaksa Penuntut Umum atas eksepsi dari tim kuasa hukum terdakwa.
"Saya sampaikan kepada Jokowi, tunggu saya keluar. Ketidakadilan hukum, ketidakadilan hukum dari Jokowi, akan dia rasakan pedasnya," kata Habib Bahar bin Smith saat keluar ruangan sidang di Gedung Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bandung, Jalan Ambon, Kota Bandung, Kamis (14/3/2019).
Adapun Habib Bahar bin Smith mengatakan hal tersebut sambil berjalan keluar dari ruang persidangan.
Ketika itu, Habib Bahar bin Smith tetap dikawal sejumlah personel Kepolisian.
Sementara itu, diduga ancaman Habib Bahar bin Smith terhadap Jokowi itu merupakan bentuk kekesalannya terhadap sang presiden.
Jauh sebelum Habib Bahar bin Smith dipenjara akibat kasus penganiayaan terhadap dua anak, ia sempat menyampaikan pernyataan yang cukup berani dengan menyebut Jokowi dengan sebutan 'banci'.
• Jalan Ambon Hari Ini Ditutup Karena Ada Sidang Habib Bahar bin Smith di Gedung Perpustakaan
Adapun pernyataan itu tertuang pada video cuplikan ceramahnya yang menuai respons negatif dari pihak-pihak yang kontra dengan ceramahnya tersebut, Habib Bahar bin Smith dianggap telah menghina presiden RI Jokowi dengan menyebut Jokowi sebagai 'banci'.
Selain itu, di video cuplikan ceramahnya yang sempat viral itu, Habib Bahar bin Smith berkata bahwa Presiden Jokowi, yang adalah kader PDIP, sebagai pengkhianat bangsa, negara, dan rakyat.
"Kalau ketemu Jokowi kamu buka celananya, jangan-jangan haid Jokowi itu, seperti banci," kata Habib Bahar bin Smith dalam video tersebut.
Soal ucapannya pada ceramah tersebut, Habib Bahar bin Smith memberikan penjelasan soal ceramahnya yang dianggap kontroversial itu.

Saat reuni akbar alumni 212, Habib Bahar bin Smith berkesempatan menyampaikan pidato soal alasan mengapa ia membuat pernyataan kontroversi untuk Presiden Jokowi.
Adapun Habib Bahar bin Smith mengatakan, ia bersikukuh tidak akan meminta maaf kepada Jokowi dan memilih membusuk dalam penjara, andaikan ia benar-benar dipenjara.
“Saya sampaikan kenapa saya berkata seperti itu karena kita lihat dalam peristiwa 4 November 2016 para ulama dan habaib diberondong gas air mata, tapi Presiden malah kabur. Kalian yang melaporkan saya, jika hal itu akhirnya dianggap kesalahan maka saya tidak akan minta maaf, lebih baik saya busuk di dalam penjara." kata Habib Bahar bin Smith dilansir TribunJabar.id dari Tribunnews.com.
Akibat ucapannya itu, Habib Bahar bin Smith pun dilaporkan ke pihak yang berwajib.
Buntut dari ucapan kontroversialnya terhadap Jokowi itu, Habib Bahar bin Smith kala itu sempat menyandang status sebagai tersangka kasus ujaran kebencian.
• Jerinx SID Sindir Habib Bahar bin Smith yang Berani Mengancam Jokowi, Bikin Status Guyonan
Penetapan status tersangka dilakukan setelah penyidik memeriksa Habib Bahar bin Smith pada Kamis (6/11/2018).
Kala itu, video ceramah Habib Bahar bin Smith dilaporkan oleh ormas Cyber Indonesia dengan sangkaan mengandung ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi.
Makin Susah

Berlanjut pada tayangan FAKTA tvOne, Selasa (11/12/2018) lalu, Habib Bahar bin Smith mengungkap perasaannya setelah menyandang status tersangka.
Bagi Habib Bahar bin Smith, ia tidak terlalu mempermasalahkan status tersangkanya saat itu.
Selain itu, Habib Bahar bin Smith bahkan mengaku diperlakukan dengan baik oleh pihak kepolisian.
"Bapak-bapak penyidik, beliau menjalankan kewajibannya. Jadi ya status tersangka di sini saya tidak menyalahkan bapak-bapak penyidik dari pihak kepolisian," kata Habib Bahar bin Smith.
Meski begitu, Habib Bahar bin Smith pun menyampaikan adanya kemungkinan desakan dari pimpinan tertinggi kepada polisi.
"Karena bapak-bapak penyidik ini kan yang dipimpin. Ada pimpinan, pimpinan, mungkin, bisa jadi, didesak dari atasan, atasan. Bisa jadi seperti itu," kata Habib Bahar bin Smith.
Berlanjut ke tanggapan berikutnya, Habib Bahar bin Smith pun tampak menjawab pernyataan pembawa acara soal kritikan untuk pemerintah.
Disebutkan bahwa pemerintahan di bawah rezim presiden Jokowi sebenarnya ingin dan mau untuk dikritik asalkan pihak tersebut membawa bukti serta data, apalagi jika berbicara soal kemiskinan.
• Lagi Viral di Medsos, Pria Mirip Habib Bahar bin Smith, Mulai dari Ciri Fisik hingga Gaya Ceramahnya
Mendengar pernyataan tersebut, Habib Bahar bin Smith pun langsung menjawabnya.
"Boleh kalau saya mau kumpulkan, berapa banyak, bisa saya kumpulkan. Justru sekarang orang yang dulu senang jadi susah, orang yang dulu perusahannya bagus jadi melorot," kata Habib Bahar bin Smith.
Usai menanggapi soal kritikan untuk pemerintah, Habib Bahar bin Smith juga menjelaskan soal alasan mengapa ia melontarkan kata "banci" untuk presiden.
Kepada sang pembawa acara, Habib Bahar bin Smith mengaku bahwa dirinya tidak punya masalah pribadi dengan presiden.
"Saya bilang, andaikan ketika kejadian 4/11 itu, presidennya bapak saya, ya bakal saya bilang banci. Yakni siapapun. Saya bukan masalah pribadi, bukan," kata Habib Bahar bin Smith.
"Walaupun ayah saya sendiri yang melakukan hal seperti itu, bakal saya kritik. Karena kita tidak akan membenarkan yang salah walaupun yang salah itu keluarga sendiri," katanya.
Lebih lanjut, Habib Bahar bin Smith pun memaparkan pihaknya akan mengambil kebaikan dari orang-orang yang tidak sejalan dengannya.
Sebab, Habib Bahar bin Smith hanya meyakini kebaikan yang ada pada orang tersebut.
"Dan (kita) tidak akan menyalahkan yang benar walaupun yang benar itu datangnya dari orang yang tidak sepaham, tidak sejalan dengan kita. Tapi kebaikannya kita ambil," kata Habib Bahar bin Smith.
Selain mengulas kembali soal kasus yang menjeratnya, Habib Bahar bin Smith juga memaparkan soal pilihannya di Pilpres 2019.
Meski tak secara gamblang menyebut nomor urut capres, Habib Bahar bin Smith mengatakan bahwa dirinya akan memilih calon presiden yang diusung oleh ulama.
"Jadi saya ngikut calon presiden yang diangkat ulama," ucapnya.