Cerita Evin, Sudah 8 Tahun Ternak Lele untuk Hidupi Keluarga

Evin Nuradiani (31) bukanlah ibu rumah tangga biasa. Sudah delapan tahun ibu dua ini menjadi peternak lele, khusus pembenihan.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Theofilus Richard
Tribun Jabar/ Andri M Dani
Evin sudah 8 tahun menjadi pembenihan lele, dan kini lewat Kelompok “Mekar” yang diketuainya, ibu dua anak warga Dusun Cikatomas Desa Handapherang Cijeungjing Ciamis tersebut juga mengembangkan budidaya pembesaran lele untuk menghasilkan lele ukuran konsumsi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Evin Nuradiani (31) bukanlah ibu rumah tangga biasa. Sudah delapan tahun ibu dua ini menjadi peternak lele, khusus pembenihan.

Tiga jenis lele yang dibenihkan yakni lele dumbo, lele sangkuriang dan lele mutiara.

Lahan pekarangannya seluas 40 bata atau sekitar 560 meter persegi di Blok Pasir Dusun Cikatomas RT14/06 Desa Handaherang, Cijeungjing, Ciamis, disulap menjadi 12 petak kolam plastik untuk pembenihan lele ukuran rata-rata 3 x 4 meter persegi.

“Di sini hanya pembenihan, tidak ada pembesaran. Benih ukuran sejari (ngaramo) dijual. Sudah ada yang menampung, mereka datang ke sini. Kebanyakan dibawa ke Bogor untuk dibesarkan,” ujar Evin Nurdiani kepada Tribun Sabtu (16/3/2019).

Usaha pembenihan lele tersebut, kata Evin, dirintisnya bersama suami, Budiana (37) sejak 8 tahun lalu.

Karena suaminya sering bepergian sebagai sopir angkutan bahan bangunan, Evin lebih sering menggantikan peran suaminya sebagai peternak lele.

“Sehari-hari memang saya yang di sini. Mulai dari memijahkan lele, memberi makan, mengganti air,  memindah-mindahkan anak lele umur seminggu, dua minggu hingga lele umur 2,5 bulan untuk dijual. Kalau ada penampung yang datang biasanya saya yang melayani,” katanya.

6 Ruas Jalan di Cimahi Segera Diperbaiki, Didanai Pemerintah Pusat

Menjelang Liga 2 Tahun 2019, PSGC CIamis akan Rekrut Pemain Baru pada Bulan Depan

Ada dua petak kolam khusus untuk menyimpan induk (bibit) lele yang siap dipijahkan.  

 “Induk lele yang sudah mijah disimpan di kolam untuk pemijahan bersama jalu-nya (lele jantan) dengan perbandingan satu banding satu. Satu ekor induk dikawinkan dengan satu ekor jantan. Di sini, pemijahan lele berlangsung secara alami, tidak pakai suntikan atau obat-obatan. Murni alami,” ujar Budiana, suami Evin.

Setelah sepasang lele mijah secara alami, ribuan anak lele yang memenuhi satu petak kolam dialihkan ke tiga petak kolamnya setelah usia seminggu.

Kemudian lele dipindahkan lagi setelah usia 2 minggu, saat seukurang sebesar batang korek api.

Secara periodik, pemindahan ke beberapa petak kolam tersebut untuk mengurangi kepadatan populasi dalam satu petak kolam guna mempercepat pertumbuhan.

Ada 12 petak kolam yang dipersiapkan untuk pendederan benih tersebut sampai umur 2,5 bulan, ukuran siap jual untuk pembesaran.

Anak lele ukuran 57 oleh Evin dijual Rp 180 per ekor, ukuran 68 Rp 300 per ekor dan ukuran 79 Rp 35.000/kg.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved