Banjir di Kabupaten Bandung

VIDEO: Warga Desa Bojongloa Bandung Bosan Hadapi Banjir Setiap Sungai Cikeruh Meluap

Warga Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, mengaku bosan menghadapi banjir

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Sejumlah warga Kampung Bojongpulus, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, mengeluhkan kesulitan menyingkirkan lumpur pascabanjir di kampung tersebut. Foto diambil pada Jumat (8/3/2019). 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Warga Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, mengaku bosan menghadapi banjir yang kerap melanda kampung tersebut akibat meluapnya Sungai Cikeruh.

Salah satu kampung di Desa Bojongloa yang kerap dilanda banjir, adalah Kampung Bojongpulus, setiap hujan intensitas mengguyur wilayah tersebut, Sungai Cikeruh kerap meluap dan merendam sejumlah permukiman warga.

Warga Kampung Bojongpulus, Harun (59), mengatakan, banjir yang kerap melanda kampung tersebut, memiliki ketinggian satu hingga dua meter dan menjadi fakto penghambat aktivitas warga.

"Kalau sudah banjir kaya gitu tidak bisa kemana-mana, sudah saja diam di rumah. Kalau mau mengungsi kemana?," kata Harun di Kampung Bojongpulus, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (8/3/2019).

Harun yang merupakan warga asli kampung tersebut bercerita, banjir mulai sering terjadi pada awal 2000, saat mulai berdirinya banyak bangunan di sekitar bantaran Sungai Cikeruh.

Sebelum tahun 2000, kata Harun, hujan sederas apapun mengguyur wilayah tersebut, Sungai Cikeruh tidak pernah meluap dan warga masih tenang untuk beraktivitas di sekitar sungai.

BNPB: 2 Orang Tewas dan 6 Orang Hilang Akibat Banjir dan Longsor di Manggarai Barat NTT

"Sekarang mah hujan kecil juga, air sungai selalu naik. Selalu buru - buru mengamankan barang di rumah," kata Harun.

Tak hanya itu, seusai banjir surut, warga pun dibuat kerepotan dengan adanya lumpur dari aliran sungai, ketebalan lumpur yang kerap menutupi jalan hingga rumah warga, mencapai 30 sentimeter.

Harun mengatakan, kalau ia sudah pasrah dengan kondisi tersebut, lantaran tidak memiliki pilihan lain dan tetap bertahan di kampung tersebut meski banjir masih saja terus melanda.

"Mau pindah tapi ke mana? Bingung. Kerja juga cuma serabutan," katanya.

Warga lainnya, Hamdani (40), mengatakan, setiap tahunnya, banjir yang kerap melanda Kampun Bojongpulus semakin parah dan belum pernah ada solusi dari pihak pemerintah.

Jika Dikonsumsi Berlebihan, Kopi Bisa Berbahaya, Picu Gangguan Kesehatan Jantung hingga Pencernaan

"Gini saja terus, belum pernah ada pemerintah yang datang. Membersihkan saja dilakukan gotong royong oleh warga," katanya.

Dari pantauan Tribun Jabar, Jumat pagi (8/3/2019) di Kampung Bojongpulus, sejumlah warga tengah membersihkan jalan di kampung tersebut dari yang tertutup lumpur pascabanjir.

Bermodalkan alat sederhana, lumpur tersebut kemudian dikumpulkan oleh warga ke tepi jalan, agar tidak menghambat pengendara untuk melintas.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved