Diancam Dibunuh, Perempuan Asal Inggris Sudah Tinggalkan Kamp Pengungsian ISIS di Suriah

Dilansir Daily Mirror, pengacara Shamima, Tasnime Akunjee, telah mengonfirmasi kepada The Sun bahwa kliennya telah dipindahkan ke tempat lain karena a

Editor: Theofilus Richard
Sky News
Shamima Begum (kanan), remaja 19 tahun yang kabur dari Inggris demi bergabung dengan ISIS ketika diwawancarai oleh Sky News setelah melahirkan anak ketiganya di kamp pengungsi al-Hawl 

TRIBUNJABAR.ID, AL-HOL - Perempuan asal Inggris yang bergabung dengan ISIS, Shamima Begum, dikabarkan telah meninggalkan kamp penampungan di Suriah setelah mendapat ancaman pembunuhan.

Shamima yang berusia 19 tahun, melarikan diri dengan membawa bayi laki-lakinya yang baru lahir beberapa minggu lalu, di Jerrah.

Perempuan asal Bethnal Green, London, itu dibawa pergi dari kamp pengungsian di Al-Hol, Suriah utara, ke kamp lainnya setelah ISIS memasang harga atas kepalanya.

Disebutkan bahwa perempuan ISIS lainnya di kamp telah bersumpah untuk membunuh Shamima karena meyakini jika dia telah mempermalukan perjuangan mereka.

Dilansir Daily Mirror, pengacara Shamima, Tasnime Akunjee, telah mengonfirmasi kepada The Sun bahwa kliennya telah dipindahkan ke tempat lain karena alasan keamanan dan keselamatan nyawa serta bayinya.

Namun dia mengaku tidak tahu keberadaan Shamima saat ini.

Gadis 16 Tahun Dicabuli Temannya yang Dikenal di Facebook, Sempat Dibawa Kabur

"Kami tidak tahu di mana dia dipindahkan, namun yang pasti kami memahami bahwa dia telah dipindahkan. Kami belum memiliki konfirmasi terkait hal ini," kata Akunjee.

Sementara sumber lain mengatakan kepada The Sun, bahwa Shamima telah mendapat ancaman langsung di kamp.

"Dia telah hidup dalam ketakutan akan keselamatan nyawanya. Ada hadiah untuk kepalanya. Dia merasa tidak punya pilihan selain pindah bersama anaknya agar memiliki kesempatan bertahan hidup," kata sumber tersebut.

"Shamima telah menjadi semacam selebritas dan dia kini takut akan mendapat pembalasan yang kejam karena telah berani berbicara tentang kehidupannya dengan ISIS," ujar sumber.

Siap-siap Payung dan Jas Hujan, Siang Ini Kota Cimahi Bakal Diguyur Hujan

Sementara, Kementerian Dalam Negeri Inggris, mengatakan bahwa mereka tidak ingin berkomentar mengenai kasus individu dan mengaku belum tahu tentang Shamima yang dipindahkan karena mendapat ancaman pembunuhan.

Sebelumnya diberitakan, Shamima yang ingin kembali ke negara asalnya, Inggris, telah dicabut kewarganegaraannya.

Dia juga sempat mengaku sangat takut setelah dirinya kerap muncul dalam pemberitaan di media.

Dia sebelumnya mengatakan mendengar pembicaraan yang akan membakar tenda tempat dia tinggal.

Shamima juga mengaku menyesal telah mengungkapkan keinginannya untuk pulang ke Inggris kepada media. (Kompas.com/Agni Vidya Perdana)

Bertemu Trump, Kim Jong Un Tawarkan Pembongkaran Fasilitas Nuklir, Tapi Berakhir Tanpa Kesepakatan

Batasi Lagu Bahasa Inggris, KPID Jawa Barat Dianggap Ingin Matikan Keberadaan Radio

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved