Kakek yang Ada di Video Viral Emak-emak di Karawang Kini Ketakutan
Sudarmanto mengakui lingkungan RT-nya menjadi tempat ketiga ibu atau emak-emak itu melakukan kampanye sebagaimana video yang beredar.
TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Suparjo (71), pria tua yang berada di dalam video viral kampanye hitam "Jokowi Terpilih, Tidak Ada lagi Azan" oleh tiga emak-emak di Karawang, Jawa Barat, kini mengalami trauma dan ketakutan.
Dia beberapa kali meninggalkan rumah dalam waktu cukup lama.
Hal itu diungkapkan Ketua RT 03/04 Desa Kalioyod, Desa Wancimekar, Karawang, Jawa Barat, Sudarmanto.
"Abah Ajo masih ketakutan sampai sekarang. Dia bolak-balik pergi dari rumah," ujar Sudarmanto, Rabu (27/2/2019).
Sudarmanto mengakui lingkungan RT-nya menjadi tempat ketiga ibu atau emak-emak itu melakukan kampanye sebagaimana video yang beredar.
Namun, ia tidak mengetahui persis kejadian yang dilakukan tiga ibu-ibu tersebut. Sebab, dia sedang tidak berada di rumah saat kejadian tersebut terjadi.
"Tidak ada yang beritahu saya juga kalau ada yang mau kampanye-kampanye begitu. Warga saya juga tidak ada yang tahu kalau mau kampanye door to door begitu," kata dia.
Kendati demikian, ia mengetahui dua dari tiga orang ibu yang melakukan kampanye tersebut merupakan warga dari RW lain di desanya.
Kepala Desa Wancimekar, Alih Miharja, membenarkan dua dari tiga ibu yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi itu, ES dan IP, merupakan warganya.
Menurutnya, keduanya berasal dari keluarga tidak mampu.
ES misalnya, selama ini hanya berjualan es campur di rumah kakaknya.
Sementara, suami ES pun bekerja sebagai penunggu perlintasan kereta api tidak resmi.
"Suaminya ya itu nunggu perlintasan kereta api yang buat warga saja. Kalau dibilang ekonominya, ya mohon maaf, memang kurang mampu," ucapnya.
Ia melanjutkan, pendidikan terakhir ES juga hanya sampai di Sekolah Dasar (SD).
Dan fisik rumah keluarga ES menumpang di tanah milik PJ KAI.
Sementara itu, IP hanya ibu rumah tangga. "Setahu saya Bu IP ini ibu rumah tangga biasa saja," ujarnya.