Hari Peduli Sampah Nasional

Aksi Teatrikal & Tarian Gadis Thailand Warnai Tabur Bunga Mengenang Longsor TPA Leuwigajah

Tradisi tabur bunga di lokasi longsor TPA Leuwigajah tahun ini sedikit berbeda.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Penari asal Thailand saat menaburkan bunga di lokasi longsor sampah Leuwigajah, Kamis (21/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) warga Kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi menggelar tradisi tabur bunga.

Tradisi ini bertujuan untuk mengenang peristiwa longsor sampah di TPA Leuwigajah, pada 21 Februari 2005.

Dalam tradisi tabur bunga yang digelar pada Kamis (21/2/2019), para tokoh adat terlihat memakai pangsi hitam lengkap dengan ikat kepala.

Mereka menaburkan berbagai jenis bunga ke bekas TPA Leuwigajah.

Taburan bunga sebagai bentuk penghormatan bagi korban longsor sampah.

Prosesi tabur bunga diiringi lantunan musik karinding.

Namun, dalam tradisi tabur bunga kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tokoh adat mengundang seniman asal Padang, yakni Irmal Sugama (25).

Pria berambut gondrong yang merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesian (UPI) jurusan Seni Rupa ini menampilkan aksi teatrikal.

Dalam aksinya itu, ia masuk ke dalam kantong plastik bening sepanjang 15 meter yang ditutup rapat. Di dalam plastik ia menuliskan curahan isi hatinya terkait kejadian longsor sampah.

Ia berada di dalam plastik bening sekitar 10 menit.

"Dalam aksi ini saya ingin mengingatkan betapa pengap dan baunya ketika longsoran sampah dengan ketinggian puluhan meter menimbun pemukiman penduduk pada 14 tahun silam itu," katanya saat ditemui di Kampung Adat Cireundeu.

Dalam aksi ini juga ia ingin mengingatkan terkait sejarah Hari Peduli Sampah Nasional yang cikal bakalnya dari tragedi tersebut, sehingga masyarakat bisa semakin peduli agar tidak membuang sampah sembarangan.

Setelah menggelar aksi tersebut, Irmal ingin menyuarakan peringatan ini ke masyarakat luas dan menyarankan pemerintah agar membangun tugu di sekitar lokasi tersebut, sebagai pengingat bahwa sejarah kelam itu merupakan pembelajaran tragedi alam.

"Karena kalau enggak ada simbol, takutnya tempat ini digunakan lagi sebagai TPA, sehingga saya ingin menyuarakan hal itu dalam aksi yang sudah saya lakukan," katanya.

Tradisi tabur bunga, semakin berbeda saat seniman wanita asal Thailand, Mill, turut serta menaburkan bunga di bekas TPA Leuwigajah.

Berbalut baju khas Thailand, gadis cantik itu menari di sekitar lokasi ritual dengan diiringi musik karinding yang dimainkan tokoh adat.

Gadis cantik ini juga didaulat untuk ikut menaburkan bunga di sekitar lokasi longsor sampah.

Prosesi itu disebut agar setelah tragedi itu bisa melambangkan hanya wangi yang tercium di TPA Leuwigajah, bukan bau sampah seperti puluhan tahun lalu.

Tokoh Kampung Adat Cireundeu, Asep Abas, mengatakan, dihadirkannya seniman asal Thailand itu agar tradisi tabur bunga tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Jadi dia sengaja diundang agar tradisi tabur bunga kali ini ada perbedaan dengan tahun sebelumnya. Tapi intinya agar peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini bisa diingat masayarakat bahwa cikal bakalnya di sini, setelah kejadian longsor sampah 14 tahun yang lalu," katanya.

Peristiwa itu, kata dia, masih menyisakan luka mendalam bagi warga Kampung Adat Cireundeu dan sekitarnya karena akibat peristiwa nahas itu sebanyak 157 warga meninggal dunia tertimbun longsoran sampah yang menggunung dengan ketinggian sekitar sekitar 60 meter.

"Namun pemerintah sudah ada upaya terkait kepedulian terhadap sampah dengan terbitnya sejumlah Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah, agar kejadian longsor sampah tidak kembali terulang" katanya.

Ia mengatakan, tragedi longsor sampah itu terjadi pada Senin, 21 Februari 2005 sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, tepatnya setelah hujan deras mengguyur wilayah itu selama dua hari berturut-turut, sehingga warga yang tengah tertidur pulas tiba-tiba terkubur sampah

Wilayah yang terkena dampak bencana longsoran sampah saat itu, yakni Kampung Pojok, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi serta Kampung Cilimus dan Kampung Gunung Aki, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved