Maruf Amin Dorong Pesantren di Indonesia Lahirkan Santri yang Rijaluddin dan Rijaluddaulah
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Maruf Amin meminta kepada para santri untuk ikut belajar dan menekuni ilmu agama
Penulis: Haryanto | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Maruf Amin meminta kepada para santri untuk ikut belajar dan menekuni ilmu agama dengan baik dan benar.
Sebab, menurutnya saat ini banyak pemahaman dan akidah yang menyimpang dan menyesatkan.
Ia pun mendorong pondok pesantren di Indonesia untuk melahirkan santri-santri yang menjadi tokoh agama (Rijaluddin) dan tokoh negara (Rijaluddaulah).
Hal tersebut dikatakanya saat menghadiri Harlah NU ke 93 serta Milad Al-Muhajirin ke-26 Purwakarta, di Jalan Ipik Gandamanah, Ciseureuh, Purwakarta.
"Keberadaan pesantren ini didirikan oleh para ulama sejak dahulu, karena tujuan utama para ulama itu adalah untuk menyiapkan Rijaluddin dan Rijaluddaulah," kata Maruf Amin dihadapan para santri Ponpes Al-Muhajirin, Sabtu (16/2/2019).
Ulama besar Indonesia itu menyebutkan bahwa pesantren memiliki peran sangat penting dalam membangun bangsa ini dengan baik.
• Sudah Lima Hari, Nelayan yang Hilang di Perairan Sadewa Masih Belum Ditemukan
Dia menjelaskan bahwa keberadaan Rijaluddin di Indonesia adalah untuk mengawal ajaran agama yang berpaham Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah.
Sebab keberadaan santri atau ulama yang paham agama saat ini adalah untuk regenerasi ulama-ulama sehingga bisa mengawal bangsa sesuai jalan agama.
"Bagaimana jika keberadaan ulama-ulama itu tidak ada gantinya, maka kata Rasullullah jika tidak tersisa seorang alim pun, orang akan mencari dan mengangkat pemimpin yang bodoh-bodoh," ucapnya.
Maka dari itu, keberadaan para santri, ulama maupun kiai dari sebuah pesantren itu harus dijaga dan dipertahankan.
• Selain Berfoto, Pengunjung Bisa Menikmati Es Krim di Wisata Selfie Pink Ice Cream Cirebon
Sebab jika pemimpin tersebut tidak memiliki landasan keilmuan maupun agama akan sesat dan menyesatkan.
Selain mencetak tokoh yang paham agama, pesantren pun harus menyeimbangkannya dengan mencetak santri dan ulama yang paham segala bidang.
Karena saat ini, menurut Ma'ruf semakin banyak kelompok yang memiliki tujuan mengubah negara Indonesia sebagai negara khilafah.
"Padahal negara ini sudah disepakati sebagai negara yang berideologi Pancasila dan UUD 1945. Jadi, para santri ini harus menjadi tokoh agama yang bisa mengawal negara," ujar dia menambahkan.