Ancaman Sampah di Pesisir Cukup Serius, Sampah dari Aliran Sungai Bermuara di Laut

Ancaman sampah plastik di kawasan pesisir masuk ke tahap serius. Gerakan Aksi Bersih-bersih Pantai diluncurkan di Cirebon.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
Menteri LHK RI, Siti Nurbaya (kedua kiri), saat membuka Gerakan Aksi Bersih-bersih Pantai atau Coastal Clean Up (CCU) di Pantai Kejawanan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (15/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menilai ancaman pencemaran sampah di kawasan pesisir cukup serius.

Menteri LHK RI, Siti Nurbaya, mengatakan ancaman tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, dari mulai tingkat lokal, nasional, hingga global sangat dibutuhkan perannya.

"Sampah plastik di lautan itu berasal dari darat dan bersumber dari aliran sungai yang bermuara di laut dan kawasan pesisir," kata Siti Nurbaya saat ditemui usai Gerakan Aksi Bersih-bersih Pantai atau Coastal Clean Up (CCU) di Pantai Kejawanan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (15/2/2019).

Hasil survei Kementerian LHK pada 2017 di 18 Kabupaten/Kota menunjukkan estimasi total sampah laut pada tahun 2017 sekitar 1,2 juta ton.

Ia mengatakan, rata-rata timbulan sampah laut mencapai 106.385 gram per meter persegi.

Kajian sampah laut oleh Tim Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI menunjukkan mikroplastik ditemukan pada seluruh perairan dan sedimen pesisir serta laut Indonesia.

"Jenisnya berupa plastik sederhana, misalnya polietilen, polipropilene, nylon, polistiren, dan lainnya" ujar Siti Nurbaya.

Ridwan Kamil akan Pajang di Medsos Orang yang Membuang Limbah di Sungai Citarum

Pria yang Banting Motor di Masjid Agung Ciawi Diduga Idap Gangguan Mental, Mengaku Prabu Siliwangi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved