Tabloid Indonesia Barokah yang Dikirim ke Ponpes di Sumedang, Tak Pernah Dibaca Pengurus Ponpes
Tabloid Indonesia Barokah yang dikirim melalui paket ke Pondok Pesantren Nurul Iman tak pernah dibaca oleh pimpinan pondok pesantren
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ichsan
Laporan wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Tabloid Indonesia Barokah yang dikirim melalui paket ke Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Iman tak pernah dibaca oleh pimpinan pondok pesantren, Kiai Odang Jamaludin.
Paket berisi tabloid bersampul dalang bermain wayang tersebut hanya dibuka bungkus paketnya saja kemudian diletakan di meja.
Hal tersebut diceritakan Odang Jamaludin ketika dihubungi Tribun Jabar, Rabu (30/1/2019).
"Ya karena dari sampulnya mencurigakan ya, jadi saya juga merasa tidak etis membacanya," ujar Odang Jamaludin.
Lima eksemplar Tabloid Indonesia Barokah yang dikirim ke Pondok Pesantren Nurul Iman pun disimpan di ruangan milik Odang Jamaludin sehingga tidak dibaca oleh para santri.
"Ya untuk apa juga dibaca kan, rasanya kurang etis," ujarnya.
• Alasan Vanessa Angel Dimarahi Ayahnya Saat Usia 16 Tahun, Sering Pacaran & Pulang Jam 2 Pagi
Di Kabupaten Sumedang sendiri, diduga terdapat ribuan eksemplar tabloid Indonesia Barokah yang dikirimkan ke berbagai pondok pesantren.
Menurut data yang diterima Tribun Jabar, di Kecamatan Cimanggung saja terdapat temuan 105 eksemplar tabloid tersebut yang dikirimkan ke berbagai pondok pesantren dan masjid.
Gisel Minta Maaf karena Telah Bercerai, Gempi Polos Menjawab: Jangan Diulangi Lagi, Ya >> https://t.co/vqWUZw0TTshttps://t.co/KKYTPemhEq via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 30, 2019
