Pilpres 2019
Jelang Debat Capres, Imam Prasodjo Ungkap Hal yang Ingin Dilihat Publik dari Kedua Paslon Saat Debat
Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo menegaskan debat capres 2019 itu harus menjawab keingintahuan masyarakat terhadap kedua paslon.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo menegaskan, penyelenggaraan debat capres 2019 yang akan menghadirkan kedua pasangan calon Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 merupakan kepentingan publik.
Oleh karena itu, penyelenggaraannya harus menjawab keingintahuan masyarakat terhadap kedua paslon.
Dikutip Tribun Jabar dari Kompas.com, menurut pandangannya, masyarakat tidak ingin mendengarkan hal-hal yang bersifat terlalu teknis terkait sistem pemerintahan.
Moderator, kata dia, bisa memotong jika calon mengemukakan hal yang bersifat terlalu teknis.
"Memang kita enggak kepengin detail hal-hal teknis pemerintahan, kita juga mengharap, kalau dia tahu bagus, tapi kalau itu terjadi pertanyaan yang sifatnya sangat teknis, moderator intervensi, kan itu tugasnya moderator," terang Imam saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
Ia berpandangan, masyarakat ingin melihat bagaimana pendekatan kedua paslon memaparkan permasalahan bangsa secara komprehensif.
"Kita kepengin hal-hal yang sifatnya bird view, bagaimana melihat suatu masalah secara global dan masuk akal dan ada terobosan, bukan detail-detail data kayak pemaparan peneliti dalam memaparkan masalah," ungkap dia.
Sementara itu, dari segi personalitas masing-masing kandidat, dosen yang berpengalaman sebagai panelis debat Pilkada ini berpandangan terdapat empat hal yang ingin publik lihat.
Pertama terkait seberapa besar keinginan kandidat untuk memahami dan menyelesaikan masalah di negara ini.
"Passion-nya itu, kan kepengen tahu nih, misalnya ngomongin tentang korupsi, dia passion-nya ada greget enggak sih, nah itu yang kepingin kita lihat," katanya.
Hal kedua menyangkut integritas calon pemimpin, sebab masyarakat ingin memiliki pemimpin yang jujur, tanggung jawab, dan adil.
Berikutnya, kata Imam, adalah kemampuan atau kredibilitas orang tersebut dalam hal-hal teknis, jika terpilih memimpin negara ini nantinya.
Aspek terakhir adalah kepemimpinan. Ia menerangkan, calon pemimpin negara juga perlu memiliki kemampuan manajerial dalam membangun negara ini.
"Keempat leadership, kan dia harus membawa sebuah visi ke depan ini bukan hanya sekadar manajer kantor yang cuman ngantur hal-hal yang sifatnya teknis keseharian tapi kepengin ke depan mau dibawa (ke mana) negeri ini," jelas Imam.
Debat perdana Pilpres 2019 akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kamis, 17 Januari 2019.