Ridwan Kamil Sebut, Ada Fasilitas yang Masih Kurang untuk Embarkasi Haji dari Bandara Kertajati

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, disebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sudah siap memberangkatkan jemaah haji.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Yongky Yulius
istimewa
Jemaah umrah berangkat dari BIJB Kertajati, Sabtu (22/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, disebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sudah siap memberangkatkan jemaah haji asal Jawa Barat pada 2019.

Hanya, ada beberapa fasilitas yang masih kurang dari embarkasi haji Kertajati.

“Kalau Bandara Kertajati sudah siap, tinggal asrama haji, karena belum ada bangunan, perlu ada waktu, tidak sesederhana itu,” ujar Ridwan Kamil ketika ditemui di Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat, Kamis (3/1/2019).

Ia akan berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Barat untuk bisa menempatkan jemaah haji di sekitar BIJB Kertajati.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Buchori, mengatakan bahwa infrastruktur di Kertajati memang belum 100 persen siap.

Tetapi ia mengaku sudah menyiapkan rencana penempatan jemaah haji asal Jawa Barat.

“Persiapan itu karena infrastruktur di Kertajati belum mumpuni, ada beberapa kabupaten kota, kami salurkan ke sana. Sisanya masih akan menggunakan embarkasi Bekasi,” ujarnya.

Mau Naik Damri Gratis dari Bandung ke Bandara Kertajati? Catat Nih Jadwalnya

Sedangkan untuk kuota haji 2019, kata Buchori, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

Kuota haji Jawa Barat tahun ini adalah sebesar 39.888 orang.

Terbatasnya kuota dari Pemerintah Arab Saudi, menyebabkan Pemerintah Indonesia tidak bisa memberangkatkan jemaah haji lebih banyak.

Selain itu, kata Buchori, Kementerian Agama telah menyiapkan peraturan agar koordinasi jemaah haji di Arab Saudi lebih mudah.

Caranya adalah dengan mengelompokkan jemaah haji berdasarkan daerah asal diberangkatkan.

Peraturan ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana jamaah haji dikelompokkan berdasarkan kloter.

“Kemarin jemaah haji disebar di berbagai wilayah di Arab Saudi, sekarang Jawa Barat akan menempati satu wilayah, enggak tersebar di seluruh tempat. Diharapkan memudahkan jemaah kalau tersesat,” ujarnya.

Ketika ada jemaah tersesat, petugas lokal di Arab Saudi tahu harus mengantar jemaah tersebut ke mana.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved