Cegah Kasus Wawan yang Keluar Lapas Menginap Bersama Wanita, Lapas Sukamiskin Bakal Gunakan GPS

Cegah kasus Wawan yang keluar lapas dan menginap di hotel bersama wanita, Lapas Sukamiskin gunakan teknologi GPS.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: taufik ismail
Kolase Tribun Jabar (Tribunnews/Henry Lolupan)
Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan melancarkan akal-akalan demi keluar Lapas Sukamiskin dan menginap di hotel dengan seorang wanita. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - ‎Pengungkapan kasus suap Kepala Lapas Sukamiskin Bandung Wahid Husen oleh Komisi Pemberantasan Korupsi tahun ini jadi hal yang fenomenal.

Wahid Husen sudah menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung, pada Rabu (5/12/2018). Fakta-fakta mengejutkan terkuak.

Mulai dari penyalahgunaan pemberian izin keluar bagi terpidana Fahmi Darmawansyah, TB Chaeri Wardana, dan Fuad Amin, penerimaan uang dan barang suap dari ketiga terpidana pada Wahid Husen hingga kamar khusus berukuran 2x3 meter yang dibuat Fahmi Darmawansyah untuk hubungan suami istri.

Kamar khusus itu juga disewakan Rp 650 ribu. Namun, itu sudah dibantah Wahid Husen.

"Saya sudah cek ruangan tiga warga binaan yang disebut dalam dakwaan jaksa KPK. Tidak mewah dan sebagainya. Mereka di dalam koperatif, setiap ada program pembinaan mereka jalani, tidak ada konflik dengan petugas," ujar Kalapas Sukamiskin, Tejo Herwanto, di Lapas Sukamiskin belum lama ini.

Kalapas Sukamiskin Tejo Herwanto.
Kalapas Sukamiskin Tejo Herwanto. (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

Ia tidak memungkiri soal ketiga warga binaan itu menyalahgunakan izin keluar lapas. Namun, ia memastikan saat ini hal serupa tidak akan terulang.

"Memang, itu bisa disalahgunakan oleh oknum. Namun sekarang kami punya sistem yang dijalankan agar semua petugas jalankan sistem itu. Memang tidak boleh juga orang sakit mau berobat dilarang-larang. Namun harus sesuai prosedur, diawasi terus jam sekian di mana dan seterusnya," ujar Tejo Herwanto.

Ia memanfaatkan teknologi GPS pada ponsel Android. Setiap petugas yang mengawal warga binaan keluar harus memanfaatkan GPS tersebut via aplikasi Whatsapp, dengan membagikan posisi petugas saat mengawal.

"Misalkan ada warga binaan keluar, diawasi, jam sekian ke mana di mana, pakai GPS di ponsel Android ada, kan, sekarang. Si petugasnya memberikan posisi terakhir di mana ke mana, jadi kami tahu. Share location via GPS, foto di mana, keadaan di mana itu wajib," ujar Tejo Herwanto.

Menurutnya, itu hal baru yang dilakukan di Lapas Sukamiskin agar pengalaman buruk selama Wahid Husen memimpin tidak terulang.

"Ya, ini hal baru selama saya di sini. Sebelumnya saya enggak tahu. Kami juga libatkan kepolisian, agar pertama mereka keluar aman, takutnya enggak aman. Kerja sama dengan polisi," ujar mantan Kalapas Tanjung Gusta, Medan ini.

Tubagus Chaeri Wardhana
Tubagus Chaeri Wardhana (Kompas.com)

Yang paling menghebohkan adalah penyalahgunaan izin oleh TB Chaeri Wardana atau Wawan. Ia beberapa kali diduga menyalahgunakan izin berobat dan menengok orang tua.

Wawan yang merupakan suami Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany disebut pergi ke hotel Hilton Bandung bersama seorang wanita.

Menurut jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) M Takdir, seperti dikutip dari Grid.ID, wanita yang bersama Wawan tersebut bukanlah Airin Rachmi Diany, melainkan seseorang yang diduga artis muda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved