Jembatan Gantung di Cidaun Putus, Warga Terpaksa Putar Arah Hingga 10 Kilometer untuk Menyebrang.
Pascalongsor yang memutuskan jembatan gantung Cisarakan di Desa Gelar Pawitan, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Pascalongsor yang memutuskan jembatan gantung Cisarakan di Desa Gelar Pawitan, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, murid sekolah terpaksa memutar sejauh 10 kilometer untuk mencapai sekolah.
Hal tersebut dikatakan Kepala Desa Gelar Pawitan, Alih Sutisna. Menurutnya saat ini jembatan gantung yang putus sedang ditangani oleh BPBD Kabupaten Cianjur.
"Hari ini warga memutar 10 kilometer untuk beraktivitas keluar dari desa, banyak yang memaksakan karena harus tetap memenuhi kebutuhan sehari hari," kata Alih, saat dihubungi, Rabu (5/12/2018).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Dodi Permadi, mengatakan, saat ini petugas sedang menyelesaikan assessment di lokasi bencana.
“Assessment masih berjalan, jadi penanganan khususnya untuk perbaikan masih belum bisa dilakukan. Tapi kami bersama dinas terkait akan segera menangani kerusakan di lapangan,” katanya.
• Begini Cara Jimmi Aritonang Lolos dari Maut, Saat Hendak Dieksekusi oleh KKB di Papua
Berdasarkan pantauan BPBD, masyarakat yang semula mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Walaupun air surut, Dodi mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada.
Pasalnya, meskipun baru memasuki awal musim hujan tapi intensitas dan volumenya dinilai sudah cukup tinggi.
Hari Ini Sidang Gugat Cerai Gading Marten dan Gisel, Ini Alasannya Memutuskan Berpisah https://t.co/UiaCxc558a via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 5, 2018
“Sebaiknya, masyarakat yang tinggal di sekitar sungai lebih berhati-hati. Tidak ada imbauan mengungsi, tapi lebih waspada saja,” katanya.
Diperkirakan, puncak hujan akan terjadi pada Februari 2019. Sejauh ini BPBD mencatat, Cianjur selatan masih menjadi wilayah rawan banjir, di antaranya di Sindangbarang, Agrabinta, dan Cidaun