Berkunjung ke Desa Sitiwinangun di Cirebon, Belajar Membuat Gerabah Sambil Berburu Oleh-oleh
Ada satu desa yang bisa Anda kunjungi saat berwisata ke Cirebon, yaitu Desa Wisata Gerabah yang terletak di Desa Sitiwinangun
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Berkunjung ke Cirebon tak lengkap rasanya jika tidak membawa buah tangan. Mulai dari aneka makanan hingga suvenir cantik yang sangat menarik untuk dijadikan oleh-oleh.
Cirebon dengan berbagai destinasi belanja hingga wisatanya juga kerap dikunjungi berbagai pengunjung dari luar kota.
Ada satu desa yang bisa Anda kunjungi saat berwisata ke Cirebon, yaitu Desa Wisata Gerabah yang terletak di Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.
Dari jalan utama pantura, kita akan masuk kira-kira tiga kilo meter.
Sama dengan namanya desa wisata gerabah, kita akan menjumpai tumpukan gerabah saat memasuki desa tersebut.
Rumah-rumah di sepanjang jalan menuju kantor desanya, menyediakan aneka macam gerabah. Bahkan, ada patung gerabah pada tugu kantor desa tersebut.
Di samping kantor desa, ada sebuah ruangan milik desa yang menjual berbagai macam gerabah.
• Nih Tiga Film Fantasi yang Patut Anda Tonton di Awal Desember ini
Desa Sitiwinangun sangat terkenal dengan perajin gerabahnya. Desa ini memasok gerabah ke berbagai kota di Indonesia, semisal Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Kadus Desa Sitiwinangun, Kadmiya, mengatakan, gerabah yang dijual oleh para perajin dimulai sejak zaman nenek moyang mereka.
Bawa Uang Gepokan Rp 324 Juta, Hotman Paris dan Istrinya Ditangkap Polisi Karena Dikira Teroris https://t.co/0bqLqV7FF3 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 2, 2018
"Saat itu leluhur kami membuat gerabah untuk kebutuhan alat-alat rumah tangga. Ternyata cocok dan bisa menjadi penghasilan," katanya saat ditemui di Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Minggu (2/12/2018).
Dari situlah, para warga yang tadinya tidak memiliki pekerjaan dapat menghasilkan uang dengan menjadi perajin gerabah.
Hampir semua warganya berprofesi sebagai perajin gerabah, baik laki-laki maupun perempuan.
"Setiap bulan ada saja yang berkunjung, baik pelajar maupun dewasa," katanya.