Seorang Ibu yang Juga PSK Nekat Titipkan Bayinya yang Masih 6 Bulan untuk Layani Pelanggan

Saat bekerja, salah seorang PSK terpaksa menitipkan buah hatinya kepada temannya.

Editor: Ravianto
satpol pp denpasar
20 wanita pekerja seks diamankan Satpol PP Kota Denpasar di kawasan Belanjong-Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Rabu (28/11/2018) malam kemarin. 

TRIBUNJABAR.ID, SINGARAJA - Seorang pekerja seks komersil (PSK) disebut polisi tega menitipkan anaknya untuk melayani pria hidung belang.

Hal itu terkuak saat aparat Kepolisian Sektor Kota Singaraja menggerebek mini teater Pazha, yang terletak di Jalan Pulau Komodo, Gang Strawberry Nomor 4, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Polisi menggerebek tempat ini lantaran disinyalir menjalankan praktik prostitusi.

Dari penggerebekan ini, polisi pun mengamankan IAPS (40) asal Kecamatan Sawan, Buleleng, dan pasangan selingkuhannya Kadek DW (38) asal Kecamatan Busungbiu, Buleleng.

Mini teater Pazha, yang terletak di Jalan Pulau Komodo, Gang Strawberry Nomor 4, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng tampak tutup.
Mini teater Pazha, yang terletak di Jalan Pulau Komodo, Gang Strawberry Nomor 4, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng tampak tutup. (Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani)

Mereka berdua diduga berperan sebagai mucikari.

Bisnis haram ini pun disinyalir telah dilakukan sejak tiga bulan belakangan ini.

Dari penggerebekkan yang dilakukan pada Selasa (27/11/2018), polisi menemukan dua orang PSK, sedang melayani dua pria berhidung belang.

Kedua PSK itu berinisial KM (29) asal Kelurahan Banyuning, dan KYA (27) asal Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma saat dikonfirmasi Rabu (28/11/2018) membernarkan adanya penggerebekan tempat esek-esek berkedok mini teater tersebut.

Dihadapan polisi Ida Ayu Putu S (40) bersama pasangan selingkuhannya Kadek DW (38) mengaku hanya mempekerjakan dua orang PSK.

Namun kata Kompol Wiranata, pihaknya menduga PSK yang bekerja di tempat tersebut lebih dari 10 orang.

Di mana para PSK itu melayani pelanggannya?

"Kemarin saat kami cek, memang ada ruangan untuk nonton bioskopnya. Dan di tempat menonton itu pun bisa melakukan hal itu (berhubungan badan,red). Termasuk kalau menginginkan di tempat lain, ada di belakang mini teater itu ada kamar-kamar khusus. Artinya memang sudah disiapkan oleh mucikarinya," beber Kompol Wiranata.

Atas penggerebekan ini, Kompol Wiranata mengaku sangat menyayangkan, lantaran ke dua PSK berstatus sebagai ibu rumah tangga.

Pun terkait pengupahan, seusai melayani pria hidung belang, kedua PSK mengaku hanya dibayar Rp 200 ribu oleh sang mucikari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved