Sanksi Cabut Pentil Bagi Anda yang Suka Parkir Sembarangan di Bandung
Sanksi cabut pentil ban bakal menimpa pengendara yang suka parkir sembarangan di Kota Bandung.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sanksi cabut pentil ban bakal menimpa pengendara yang suka parkir sembarangan di Kota Bandung.
Sanksi cabut pentil ban bagi warga yang parkir sembarangan di ruas jalan terlarang, bakal segera direalisasikan oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, rencananya, sanksi cabut pentil atau operasi cabut pentil akan diberlakukan pada 12 November 2018.
"Tapi jadwal ini bisa dipercepat atau diperlambat lantaran harus berkoordinasi dengan Wali Kota Bandung, Oded M Danial," ujar Didi Ruswandi di Bandung, Senin (5/11/2018).
Didi Ruswandi mengatakan, sanksi cabut pentil tersebut sudah disampaikan melalui surat edaran.
Surat edaran itu terkait penindakan pelanggaran parkir di beberapa ruas terlarang, di antaranya adalah parkir di atas trotoar, bahu jalan larangan letter P, letter S, dan lainnya.
• Sahabat Bocorkan Rahasia Roro Fitria yang Sudah Ngebet Menikah: Belum Ada Calon, Dia Udah Galau
"Sudah disampaikan ada beberapa daerah terlarang untuk parkir. Yakni trotoar, letter S, letter P, beberapa meter dari persimpangan, hydrant dan lainnya ini sudah dimuat (dalam aturan)," kata Didi Ruswandi.
Dijelaskannya, sanksi pencabutan pentil ini tidak akan menghilangkan sanksi penggembokan ban motor dan mobil.
Penempelan stiker pun tetap berlaku agar masyarakat tahu bahwa yang memberikan sanksi tersebut adalah petugas di lapangan.
Persib Bandung Kejar Tiket Lolos ke Piala AFC, Wajib Sapu Bersih Lima Laga Tersisa https://t.co/rkno2hwlqg via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 7, 2018
Seperti diketahui, sebelumnya telah ada sanksi berupa penggembokan ban motor dan mobil yang parkir sembarangan di Bandung.
"Gembok tetap berjalan. Kemarin kalau digembok, orangnya lagi jalan-jalan, pulang jam 10.00 malam kita tungguin. Jadi kitanya kerja ekstra keras. Kalau cabut pentil selesai, (tinggal) urusan dia," ujar Didi Ruswandi.