Pembawa maupun Pembakar Bendera di Garut, Divonis 10 Hari Penjara Plus Bayar Biaya Perkara Rp 2 Ribu
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Garut memvonis dua pelaku Pembakaran Bendera dan pembawa bendera pada Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2018
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Garut memvonis dua pelaku Pembakaran Bendera dan seorang pembawa bendera pada Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2018 di Limbangan, Garut, masing-masing dengan pidana penjara 10 hari. Selain itu, ketiga terdakwa juga harus membayar biaya perkara sebesar Rp 2 ribu.
Sidang putusan pertama yang digelar pada Senin (5/11/2018) itu, dijatuhkan kepada terdakwa Faisal Mubaroq dan Mafhudin sebagai pembakar bendera. Kedua terdakwa terbukti bersalah karena mengganggu ketertiban umum.
"Berpendapat bahwa terdakwa telah terbukti dan sah melakukan perbuatan sebagaimana pasal 174 KUH Pidana karena mengganggu ketertiban umum," kata ketua majelis hakim, Hasanuddin dalam putusannya, Senin (5/11/2018).
Hal yang memberatkan kedua terdakwa, lanjut hakim, karena telah mengganggu ketertiban umum yakni pelaksanaan HSN. Sedangkan hal yang meringankan karena kedua terdakwa berterus terang dan belum pernah berurusan dengan hukum.
• Ayah Bayi Kembar Siam asal Subang Itu Khawatir Soal BPJS, Menjelang Operasi Pemisahan
Pada sidang putusan kedua kepada terdakwa Uus Sukmana selaku pembawa bendera, majelis hakim juga menyatakan Uus Sukmana bersalah. Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja mengganggu rapat umum.
"Hal yang memberatkan terdakwa sengaja mengganggu rapat umum. Sedang yang meringankan terdakwa terus terang dalam beri keterangan dan belum pernah dihukum," katanya.
Janji Djadjang Nurdjaman Bikin Marko Simic Tak Berkutik Terbukti, Striker Persija Tampil Melempem https://t.co/EpqDJ38H83 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 5, 2018
Humas PN Garut, Endratno Rajamai, mengatakan dengan putusan majelis hakim itu ketiga terdakwa telah menerimanya. Ketiga terdakwa pun langsung dieksekusi untuk segera menjalani masa hukuman.
"Ketiganya sudah menerima putusan hakim. Dengan pidana penjara selama 10 hari," kata Endratno.