Tahukah Kamu Es Batu Sempat Menjadi Barang Mewah di Indonesia? Ini Sebabnya
Meskipun saat ini kita bisa mendapatkan es batu dengan mudah, ternyata pada tahun 1800-an, minuman dingin menjadi sajian mewah, lo.
TRIBUNJABAR.ID - Siapa yang suka minuman dingin? Di cuaca panas seperti ini, minuman dingin memang paling enak, lengkap dengan esnya yang mempertahankan suhu dingin minuman kita.
Saat ini, kita bisa mendapatkan es batu dengan mudah. Tinggal buka kulkas, atau membeli ke warung minuman pun bisa.
Meskipun saat ini kita bisa mendapatkan es batu dengan mudah, ternyata pada tahun 1800-an, minuman dingin menjadi sajian mewah, lo.
Minuman dingin pada masa itu hanya dapat dinikmati oleh beberapa keluarga Belanda yang tinggal di kawasan Meester, sekarang dikenal sebagai Jatinegara, dan Weltevreden yang sekarang dikenal dengan Sawah Besar.
Nikita Mirzani Baru Cabut Gugatan Cerai, Kini Berubah Lagi, Berani Bongkar Keburukan Dipo Latief https://t.co/grZWUlBChP via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 23, 2018
Dilansir dari Bobo.id, es batu pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1846 dan bahkan membuat kehebohan, lo.
Pada 18 November 1846, surat kabar Kavasche Courant memberitakan kalau pada tanggal 17 November 1846 ada sebuah kapal besar dari Boston, Amerika Serikat berlabuh di Batavia.
Kapal tersebut membawa es yang dipesan oleh Roselie en Co, dan kabar tersebut menyebar hingga ke Benteng Batavia.
Kabar tersebut ternyata membuat peerintah bingung, nih, karena saat itu pemerintah Batavia belum mempunyai aturan mengenai impor es batu.
Es batu ini kemudian menjadi pembicaraan banyak orang, dan disebut sebagai batu-batu putih sejernih kristal, dan dapat membuat tangan kaku jika dipegang.
Setelah masuknya es ke Batavia, Rosalie en Co pun menjual es batu ini seharga 10 sen untuk 500 gram.
• Soal Pembakaran Bendera di Garut, Ridwan Kamil Segera Berkoordinasi dengan Ulama dan Aparat Keamanan
Es dianggap sebagai barang impor yang berharga dari Amerika, lo, sehingga penyimpanannya pun harus sangat diperhatikan agar tidak mencair.
Surat kabar Javasche Courant pun sempat membuat sebuah artikel untuk menyimpan es batu agar tidak mencair, yaitu dengan dibungkus selimut wol.
Hal ini pun kemudian membuat perusahaan Djakarta Firms Voute en Gherin menjual selimut wol yang bisa digunakan untuk menyimpan es.
Beberapa tahun kemudian, es batu diketahui dapat menjadi obat sariawan, nih.