Evaluasi 11 BUMD, Wagub Jabar: Ada Perusahaan yang Tak Mampu Biayai Operasional Sendiri

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum yang memimpin rapat itu mengatakan setelah para direktur utama 11 BUMD

Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum memimpin rapat 11 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (12/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Sebelas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat mulai dievaluasi melalui rapat di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (12/10/2018).

Dari tinjauan awal tersebut, diketahui Provinsi Jabar memiliki BUMD yang memiliki aset Rp 113 triliun.

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum yang memimpin rapat itu mengatakan setelah para direktur utama 11 BUMD tersebut menyampaikan pemaparan soal perusahaan sampai laporan keuangannya.

Mereka diwajibkan memberikan laporan tertulis, paling lambat diberikan kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada 16 Oktober 2018.

Isi laporan yang harus diserahkan pekan depan tersebut, katanya, antara lain laporan keuangan BUMD periode 2015-2018, laporan kinerja tiga tahun terakhir, laporan audit internal, dan laporan audit dari pemerintah selama tiga tahun terakhir.

Fenomena Likuifaksi di Palu Rawan Terjadi di 10 Titik di Bandung, Warga Ketakutan Tapi Pasrah

Jelang Persipura Vs Persib Bandung, Supardi Nasir Ngaku Enjoy di Jayapura

Uu Ruzhanul Ulum mengatakan pihaknya ingin mempelajari lebih lanjut soal bidang-bidang yang dimiliki tiap perusahaan kesehatan usahanya, besaran sumbangan untuk pendapatan asli daerah, dan besaran modal yang disetor pemerintah.

"Dari pertemuan tadi kalau kita lihat yang paling bagus adalah BJB (Bank Jabar Banten), di ranking nasional dan di antara bank milik daerah. Kami sebagai pimpinan daerah bangga punya BJB. Ada yang paling buncit, sampai seolah-olah tidak mampu membiayai operasional perusahaan sendiri," katanya.

Secara berkala, pihaknya akan memanggil BUMD satu per satu untuk melakukan pendalaman kondisi perusahaannya.

Tahap awal, Uu Ruzhanul Ulum akan memanggil tiga perusahaan terlebih dulu beberapa ke depan.

"Kami membutuhkan kecepatan waktu untuk membuat keputusan. Jangan terlalu lama, jelang Desember 2018 semua pemetaan beres, dan Januari 2019 kami bisa ngebut, semua sudah terpetakan dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai target baru," katanya.


Walaupun beberapa perusahaan memiliki masalah dengan jenis yang berbeda-beda, katanya, secara keseluruhan semua BUMD di Jabar ini sangat prospektif untuk menghasilkan keuntungan dan pemasukan untuk PAD.

Hanya, sejumlah perusahaan memerlukan waktu lama untuk bisa pulih dan menghasilkan pendapatan, sehingga harus dilakukan percepatan.

"Semuanya prospektif. Makanya saya mengucapkan terima kasih kepada Ahmad Heryawan yang telah melahirkan banyak BUMD yang sesuai dengan kebutuhan hari ini, seperti BIJB. Kita tinggal meneruskan, meningkatkan, dan harus lebih baik dari Kang Aher," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved