Mengenal Band Marco Marche yang Ingin Sebarkan Energi Positif Lewat Lagu

"Nama Marco Marche diambil dari nama gitar yang kemudian nama itu menjadi alter ego kita berdua

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ichsan
tribunjabar/putri puspita
Duta Pamungkas (vokal dan gitar) dan Chintana Ayu Kinanti (vokal dan gitar) saat tampil di TP Jazz Fest 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bagi penikmat lagu bergenre folk pop dan eksperimental, band Marco Marche memberikan suguhan lagu yang easy listening dan bisa dikatakan lagunya cocok didengarkan sambil melihat senja.

Dibawakan oleh Duta Pamungkas (vokal dan gitar) dan Chintana Ayu Kinanti (vokal dan gitar), keduanya memberikan energi yang magic di setiap penampilannya.

Nama band Marco Marche sekilas terdengar diambil dari bahasa Prancis, namun ternyata nama Marco Marche berasal dari nama gitar yang dimilikinya.

Update Gempa dan Tsunami Palu: Korban Tewas Capai 1.763 Jiwa, 1 di Antaranya Warga Korea

"Nama Marco Marche diambil dari nama gitar yang kemudian nama itu menjadi alter ego kita berdua, mewakili siapa diri kita berdua," ujar Duta saat ditemui sebelum tampil di The Papandayan Jazz Festival, Jalan Gatot Subroto No 83, Kamis (4/10/2018).

Kepada Tribun Jabar, Duta menceritakan perjalanan awal Marco Marche terbentuk.

Sebelum bersama Chintana, Ia memiliki partner wanita lain yang tidak bisa melanjutkan perjalanan Marco Marche bersama dirinya.


Duta yang beberapa kali mengisi band di kafe-kafe, bertemu dengan Chintana yang saat itu menyanyi juga.

"Kita ketemunya waktu lagi ngamen bareng. Ketika partner saya memutuskan nggak lanjut, saya langsung telepon Chintana untuk gabung sama Marco Marche," ujar Duta.

Merasa tertantang dengan tawaran tersebut, Chintana langsung menerima tawaran Duta. Saat itu juga, Chintana langsung diajak manggung ke Bandung, tepatnya di Ruang Putih.

"Sempet ngerasa lucu juga sih, soalnya aku suka ngeliat Marco Marche manggung sebelumnya dan sekarang malah ditawarin gabung," ujar Chintana tertawa.

Walaupun sebelumnya memiliki band masing-masing, Chintana dan Duta berhasil menjadi Marco Marche, dimana penampilannya memberikan kesan "gemas" ketika menyanyi bersama.

Lagu-lagu dari Marco Marche memiliki gaya eksperimental yang memangkitkan nuansa, cita, dan rasa setiap mendengarnya.


"Marco Marche ingin menetralisir energi negatif yang ada di dunia lewat lagu-lagunya", ucap pria berkaca mata ini.

Misalnya saja ketika Anda mendengar lagu Javana yang ada di album The Upside Down World, nuansa magic dan rasa tenang akan terasa ketika mendengarnya.

Band pop folk eksperimental asal Jakarta ini ikut tampil di acara The Papandayan Jazz Fest, yang diadakan selama 3 hari, yaitu 4-6 Oktober 2018.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved