Komunitas Edan Sepur, Para Pecinta Kereta Api yang Turut Menertibkan Pelanggar di Perlintasan Kereta

Selain menertibkan para pelanggar, Komunitas Edan Sepur juga menjadi ajang kumpulnya para anak muda yang suka kereta dari segala sisi,

Penulis: Fasko dehotman | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Fasko Dehotman
Komunitas Edan Sepur, perkumpulan anak muda yang menertibkan arus lalu lintas di Perlintasan rel Kereta. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berawal dari kecintaan terhadap alat transportasi kereta api, sekelompok anak muda membentuk suatu komunitas bernama Edan Sepur.

Berdiri sejak 5 Juli 2009 di Stasiun Jatinegara, Jakarta, nama Edan Sepur sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti 'Gila Kereta'.

Tak hanya di Jakarta, Komunitas tersebut juga dibentuk di beberapa kota lainnya, termasuk di Kota Bandung yang didirikan pada 2010.

Jepang dan Tajikistan Lolos ke Putaran Final Piala Dunia U-17, Indonesia Harus Lewati Australia Dulu

Public Relation of Indonesian Edan Sepur Community, Abdullah Putra Gandhara, menuturkan, dibentuknya Komunitas Edan Spur tidak hanya dari kecintaan kereta api semata, tetapi karena sering melihat pelanggaran-pelanggaran yang kerap dijumpai di pelintasan kereta.

"Awal terbentuk itu namanya TPRM (Tim Penelusran Rel Mati) yang kebetulan kerap menelusuri rel se-pulau jawa. Lama-lama makin berkembang dan peminatnya makin banyak, maka kami ganti dengan nama Edan Spur agar terdengar unik dan akrab di masyarakat," ujar Abdullah kepada Tribun Jabar, saat ditemui di Stasiun Cikupadapateuh, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (1/10/2018) siang.


Untuk pendiri awal Komunitas Edan Sepur sendiri, terdiri dari enam orang. Mereka di antaranya adalah Egief Del Haris, Desya Nur Perdana, Armiya Farhana, Budi Susilo, Agus Riyadi, dan Luqman Supriyatno.

"Selain menertibkan para pelanggar, Komunitas Edan Sepur juga menjadi ajang kumpulnya para anak muda yang suka kereta dari segala sisi, mulai dari jenis keretanya, jenis lokonya, foto-foto kereta, dan segala macam," kata Abdullah.

Khusus kegiatan rutin mereka, lebih mengedukasi para pengendara motor dan mobil saat berada di perlintasan kereta api.

Beberapa anggota Komunitas Edan Sepur Bandung tampak sibuk mengatur arus lalu lintas di jalur kereta di Cikupadapateuh, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (1/10/2018) siang.
Beberapa anggota Komunitas Edan Sepur Bandung tampak sibuk mengatur arus lalu lintas di jalur kereta di Cikupadapateuh, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (1/10/2018) siang. (Tribunjabar/Fasko Dehotman)

"Kami kerap menghimbau para pengendara lainnya jangan melawan arus, jangan memutar balik kendaraan, bahkan menerobos pintu perlintasan kereta api yang sudah tertutup ," jelas Abdullah.

Untuk sasaran tempat kegiatan mereka di Bandung, dilakukan di perlintasan kereta yang memiliki lintasan dua arah, seperti Cimindi, Andir, Cikudapateuh, Laswi, dan Kiaracondong.

"Biasanya, kami melakukan kegiatan tersebut setiap Jumat atau Sabtu. Untuk hari lainnya juga bisa kami adakan, tergantung agenda dan keperluan lainnya. kalau di hitung sebulan bisa kami lakukan sebanyak 4 kali," kata Abdullah.

Agar kegiatan penertiban di perlintasan kereta ini semakin lancar, Komunitas Edan Spur Bandung juga dibantu oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung, Dikyasa Polrestabes Bandung, serta komunitas lainnya yaitu Pedalhood dan Railfans Bandung.


Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved