Tuntut Usut Tuntas Penembakan Dua Warga oleh Oknum Polisi, PMII Tasikmalaya Lakukan Ini

Mereka menuntut pengusutan penembakan oleh oknum anggota Polres Tasikmalaya kepada dua orang warga pada Jumat pekan lalu di Kecamatan Cigalontang.

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Isep Heri
Sekitar seratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia berunjuk rasa di halaman Mapolres Tasikmalaya, Jalan Mangunreja, Singaparna, Jumat (28/9/2018) Siang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sekitar seratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjukrasa di halaman Mapolres Tasikmalaya, Jalan Mangunreja, Singaparna, Jumat (28/9/2018) Siang.

Di bawah terik matahari, masa yang terdiri dari cabang Kabupaten dan Kota Tasikmalaya serta Ciamis ini berorasi di hadapan jajaran Polres Tasikmalaya.

Mereka menuntut pengusutan penembakan oleh oknum anggota Polres Tasikmalaya kepada dua orang warga pada peringatan Hari Tani Nasional pada Jumat pekan lalu di Kecamatan Cigalontang.


Koordinator aksi yang juga Ketua LBH PMII Kabupaten Tasikmalaya, Zamzam Multazam, menceritakan awal mula insiden penembakan kepada dua warga berawal dari kesalahpahaman.

Kedua warga yang ditembak oknum petugas polisi, Cecep, yang berprofesi sebagai perangkat desa, dan Andi Wahyudin.

"Kronologisnya, ketika acara hari Tani di Cigalontang di Bukit Kecapi, ada seorang panitia acara memerintahkan dua orang yang menjadi korban untuk mengantarkan salah satu tamu acara, diberikan kunci mobil Xenia kepada kedua korban. Pada saat tiba di parkiran kedua korban tidak mengetahui Xenia mana yang dimaksud karena terparkir beberapa mobil Xenia disana. Anehnya kunci itu bisa masuk dan bisa jalan langsung mengantarlah mereka, ternyata mobil yang dipakai merupakan milik anggota polres Tasikmalaya," tutur Zamzam kepada awak media.

Dia melanjutkan, anggota polisi mengira hal tersebut sebagai pencurian, padahal masalahnya ada pada kunci mobil tersebut.


"Kalau memang pencurian keduanya tidak mungkin balik lagi ke acara, itu indikasi bukan pencarian mungkin karena salah mobil saja. Ketika diperjalanan menuju kembali ke acara keduanya disergap dianiaya tanpa diintrogasi, pertama tembakan ke Cepi yang merupakan Sekdes mengenai paha sebelah kanan, kedua Andi alumni kami juga ditembak tapi hanya tergores pelurunya tapi tetap luka," lanjutnya

Meski kedua korban sudah mengatakan bahwa mereka panitia tetapi tidak diindahkan para oknum yang diketahui berjumlah 5 orang.

"Kemudian dimasukan ke mobil, menurut pernyataan korban di dalam mobil disiksa di ludahi dalam perjalanan ke mapolres," kata Zamzam.

Menyusul kejadian tersebut, ujar dia, LBH PMII Kabupaten Tasikmalaya menuntut Kapolres Tasikmalaya untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Menarik dan Gratis, Ini Kelas untuk Belajar Bahasa Isyarat di Kota Bandung

"Menuntut segera adili 5 pelaku secara kode etik kepolisian, karena jelas menyalahi aturan dimana ada mekanisme atau prosedur penggunan senjata yang jelas dilanggar," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved