Tahun Baru Islam, Pemprov Jabar Undang Ustaz Abdul Somad Ceramah
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengundang Ustaz Abdul Somad untuk mengisi ceramah dalam rangka acara peringatan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah tingkat
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengundang Ustaz Abdul Somad untuk mengisi ceramah dalam rangka acara peringatan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah tingkat Jabar, pada 10 Muharam atau Kamis (20/9/2018).
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan dirinya yang mengusulkan Ustaz Abdul Somad untuk menjadi penceramah di kegiatan tersebut. Ia pun memastikan segera menghubungi UAS agar bisa meluangkan waktu mengisi acara tersebut.
Uu Ruzhanul Ulum, mengaku undangannya cukup mendadak mengingat dirinya baru dilantik.
"Saya sudah minta Biro Yansos untuk segera mengundang UAS di acara itu," ujarnya, di Bandung, Rabu (12/9/2018).
• Aksi Kejar-kejaran Ambulans dan Sepeda Motor Hingga Pemukiman Warga Berakhir dengan Tewasnya Topik
• Fakta Tewasnya Pegawai Bank di Lembang, Janda yang Kena 23 Luka Tusuk
Alasan Uu Ruzhanul Ulum ingin mengundang Ustaz Abdul Somad adalah karena ia menganggap Ustaz Abdul Somad memiliki disiplin ilmu Agama Islam secara baik.
Menurut Uu yang memiliki latar belakang pesantren tersebut, saat ini tidak sedikit ulama yang penyampaian ilmunya secara tidak tepat.
"Ada seseorang disampaikannya ke mana, tapi poinnya ke mana. Kalau UAS, yang ceramahnya saya dengar, ilmu yang disampaikannya," katanya.
Uu Ruzhanul Ulum pun menilai, materi ilmu agama Islam yang disampaikan Ustaz Abdul Somad sangat sesuai dan diterima oleh kultur masyarakat Jawa Barat.
"Keilmuannya hampir sama dengan umumnya masyarakat di Jawa Barat. Karena ada juga ulama yang keilmuannya berbeda, sekalipun itu penafsiran yang benar. Tetapi UAS hampir sama amalahnya dengan kebanyakan muamalah masyarakat Jawa Barat," katannya.
Lebih lanjut, Uu Ruzhanul Ulum tidak sepakat jika ada pihak-pihak yang menolak kehadiran UAS untuk berceramah. Materi yang keras dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam di Indonesia seperti yang dituduhkan para penolaknya tidak nampak dalam setiap ceramah alumni Al-Azhar itu.
"Kalau ada yang disampaikan itu dianggap keras, tapi menurut pemahaman kami itu tidak karena memang itu adanya. Tidak tendensius ke satu kelompok atau ke satu golongan," katanya.
• Pemkot Cirebon Dapat Peringatan Ini dari Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan
• Bakso Aci Mas Jay Bikin Ketagihan, Bakso Pecah, Kuah Mantap