Sebagai Gubernur Jabar, Ridwan Kamil Beri Hadiah Bagi Kaum Milenial, Nih Bentuknya
Kuncinya, milenial Jawa Barat harus mampu berkompetisi dan syaratnya enggak boleh ada yang enggak sekolah.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam 100 hari ke depan, pemerintahan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum berencana memberikan hadiah untuk kaum milenial. Apa itu?
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, hadiah yang ditujukan untuk milenial di Jabar itu adalah sebuah unit kerja khusus.
Unit kerja khusus itu akan bernama Jabar Quick Respond.
• Terdakwa Kasus Narkoba Bawa Tembakau Gorila ke Rutan Kebonwaru untuk Terpidana Kasus Narkotika
Mantan wali kota Bandung itu menjelaskan, unit kerja itu nantinya akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang kerap dialami milenial, terutama permasalahan kemanusiaan.
Ini Amalan Hari Jumat yang Paling Utama yang Diajarkan Rasulullah SAW https://t.co/K9OcvUF6H1 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 7, 2018
"Kuncinya, milenial Jawa Barat harus mampu berkompetisi dan syaratnya enggak boleh ada yang enggak sekolah. Saya akan bikin tim, nanti dalam 100 hari saya akan bikin unit kerja namanya Jabar Quick Respond untuk merespons (permasalahan) kemanusiaan," katanya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung Jumat (7/9/2018).
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, dia sering menerima keluhan-keluhan permasalahan dari milenial di akun Instagramnya.
Karena itu, lanjutnya, keluhan-keluhan permasalahan itu tidak mungkin diselesaikan dengan unit kerja biasa.
Liliyana Natsir Isyaratkan Gantung Raket pada Usia 33 Tahun https://t.co/yrhvN463oQ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 7, 2018
"Dikit-dikit di Instagram saya, "pak tolongin ini, tembus ini, pak ini itu'. Saya enggak bisa pakai unit kerja biasa (untuk menangani itu)," ujar Ridwan Kamil.
Milenial di Jabar, kata dia, harus kompetitif.
Dalam lima tahun masa jabatannya, dia tak ingin milenial Jawa Barat banyak yang lelet dan banyak yang tidak mampu berkompetisi.
"Kuncinya harus mampu berkompetisi," ujarnya kembali menegaskan.