7 Penambang Emas Terjebak di Lubang Galian 50 Meter di Bawah Permukaan Tanah
Menurut Kasat Reskrim Polres Merangin, Iptu Khairunnas, dari kota Bangko ke pelabuhan sekitar tiga jam perjalanan.
TRIBUNJABAR.ID, BANGKO- Tujuh penambang emas di Kabupaten Merangin terjebak di dalam lubang galian yang berada 50 meter di bawah permukaan tanah, Minggu (2/9/2018).
Mereka merupakan pekerja penambangan emas tanpa izin (PETI) yang mencari emas dengan sistem lubang jarum.
Lubang galian tersebut berada di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin. Hingga tadi malam, belum diketahui nasib para penambang.
Peristiwa itu mengingatkan kejadian pada Oktober 2016. Saat itu, 11 penambang emas yang terkubur di PETI lubang jarum, lokasinya juga berada di Desa Simpang Parit.
"Mereka menggali di bawah Sungai Batang Merangin," kata Nixon.
• Dua Pembegal di Jalan Lodaya Bandung Ditangkap, Kakinya Ditembak
• Ini Daftar Bonus yang Diterima Atlet Indonesia di Asian Games 2018, Keringat Atlet Terbayar Lunas!
Pada musibah Oktober 2016, kematian belasan pekerja PETI juga karena air sungai merembes masuk ke lubang tambang.
Nixon menjelaskan lokasi tempat kejadian jauh dari permukiman warga.
Menurut Kasat Reskrim Polres Merangin, Iptu Khairunnas, dari kota Bangko ke pelabuhan sekitar tiga jam perjalanan.
Adapun dari pelabuhan ke lokasi waktu tempuhnya sekitar 40 menit.
Kepolisian yang mendapat laporan segera ke lokasi.
Saat dihubungi tadi malam, Kapolsek Sungai Manau, Iptu Nixon, mengatakan petugas masih berada di lokasi namun tidak berbuat banyak.
• Atasan Diduga Kerap Pungli, Puluhan Petugas Damkar Kabupaten Bandung Mengadu ke BKPP
• Jelang Lawan Arema FC, Pemain Persib Bandung Tak Diberi Hari Libur
"Info sementara kedalaman lubang sekitar 48-50 meter," katanya.
Sejauh ini, belum ada angka pasti mengenai jumlah penambang yang awalnya masuk ke lubang. Kabarnya ada belasan, dan sekitar tiga atau lima orang yang bisa menyelamatkan diri.
Menurut kapolsek, korban yang selamat sudah mendapatkan pertolongan namun belum bisa dimintai keterangan.
"Kita juga belum dapat info pasti. Antara 12 atau 13 orang," kata Nixon.