Pilpres 2019
Kecewa di Pilgub Jabar, jadi Alasan Deddy Mizwar Gabung Kubu Petahana? Ini Kata Pengamat Politik
"Komunikasi politik yang longgar itu diserahkan pada kader dan struktur partai adalah bagian dari kelemahan Partai Demokrat," ujar Adiyana.
Penulis: Ery Chandra | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar (Demiz), menjadi juru bicara (jubir) tim pemenangan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Pengamat Komunikasi Politik sekaligus Direktur Lingkar Kajian Komunikasi Politik dari Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, Adiyana Slamet, mengatakan manuver tersebut merupakan hal yang lazim dalam kontestasi politik.
"Ada indikasi kekecewaan yang dirasakan Demiz di Pilgub Jabar. Baik pada Gerindra dan PKS," ujar Adiyana, saat dihubungi Tribunjabar.id, melalui ponselnya, di Kota Bandung, Minggu (2/9/2018).
Adiyana mengatakan dalam konteks fondasi komunikasi politik internal Partai Demokrat terkesan longgar. Pasalnya, pada tingkatan Partai Demokrat tingkat provinsi Jabar menentukan pilihannya diserahkan kepada kader dan struktur partai.
• Lewat Film Wiro Sableng, Vino G Bastian Ingin Tunjukan Bakti Kecil Untuk Ayahnya
• Polres Cimahi Akan Sediakan Rumah Bersubsidi Bagi Anggotanya
"Komunikasi politik yang longgar itu diserahkan pada kader dan struktur partai adalah bagian dari kelemahan Partai Demokrat," ujar Adiyana.
Adiyana menuturkan dengan Demiz menjadi Jubir merupakan sebuah keuntungan bagi Jokowi-Ma’ruf. Pasalnya, selain sosok Demiz yang pernah menjadi orang nomor dua di Jabar, Demiz merupakan selebritas di dunia politik.
"Popularitasnya tak hanya di Jabar tapi di Indonesia karena pernah jadi selebritas di dunia hiburan. Secara personal branding dalam dunia politik dicitrakan santun dan berdekatan dengan simbol-simbol agama," kata Adiyana.