Sandiaga Uno Berharap Pilpres Tidak Jadi Ajang Baper dan Nyinyir, Harus Fun Bro
Sontak saja sejumlah tamu undangan yang hadir pada acara silaturahmi Sandiaga Uno dengan Paguyuban Pasundan itu langsung tertawa
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bakal calon wakil presiden, Sandiaga Uno berharap pemilihan presiden (Pilpres) jangan dijadikan sebagai ajang 'nyinyir'. Menurutnya, pilpres harus dijadikan momentum untuk bersatu.
"Asian Games itu waktunya buat bersatu. Pilpres juga harus bersatu. Enggak usah 'baper'. Jangan 'nyinyir'," ujarnya saat memberikan sambutan dalam kunjungannya di Paguyuban Pasundan, di Gedung Kompleks Perkantoran Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Selasa (28/8/2018).
• Polisi yang Ditembak di Tol Kanci-Pejagan Akhirnya Meninggal Dunia, Begini Suasana Rumah Duka
Sontak saja sejumlah tamu undangan yang hadir pada acara silaturahmi Sandiaga Uno dengan Paguyuban Pasundan itu langsung tertawa mendengar dia berkata seperti itu.
Kilas Bursa Transfer Pemain di Liga 1 2018, Persib Bandung Tak Banyak Bergeliat https://t.co/mGQhHL953B via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 28, 2018
Mantan Wakil Gubernur DKI yang mengenakan kemeja berwarna biru muda dan celana berwarna krem itu kemudian melanjutkan sambutannya.
Dikatakannya, pilpres harus dibuat menyenangkan dan harus mendorong budaya toleransi.
"Kalau beda pendapat diberikan ruang, diberikan kesempatan. Pilpres itu harus dibuat fun, pesta demokrasi harus gembira. Kita buat fun," kata Cawapres yang akan mendampingi Capres Prabowo Subianto ini.
HOAKS Hak Menarik Uang Rp 21 Juta dari BPJS, Pesannya Beredar Lewat Percakapan WhatsApp https://t.co/L64YbEkkxN via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 28, 2018
Sandiaga Uno yang mengenakan peci hitam itu mengatakan, semua pendapat harus disampaikan secara positif saat pilpres. Jangan sampai hanya menonjolkan golongan tertentu.
"Jangan sektarian. Perjuangan NKRI harga mati, kita tidak pernah menyerah. Demokrasi politik kita beda dengan negara lain kita harus tunjukkan sesuatu yang berbeda," katanya.