Ibadah Haji 2018

Wukuf di Arafah Makkah, Gambaran Kehidupan di Padang Mahsyar Setelah Manusia Bangkit dari Kematian

Para jemaah haji saat ini sedang berada di arafah, untuk menjalani salah satu rukun haji.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
infohaji.co.id
Wukuf di Arafah. 

TRIBUNJABAR.ID, MAKKAH - Para jemaah haji saat ini sedang berada di arafah, untuk menjalani salah satu rukun haji.

Sebagai rukun, maka berdiam di Arafah hukumnya wajib.

Apapaun keadaanya, jamaah haji wajib hadir di sekitar Arafah, baik dalam keadaan berbaring, berjalan, berkendara, duduk, suci ataupun tidak.

Wajibnya wukuf ini didasarkan pada hadis Rasulullah Muhammad SAW, yang mengatakan;

“Dari Abdurahman bin Yamar ra, bahwa: Manusia dari pendududuk Najed datang kepada Rasulallah saw di Arafah, bertanya kepadanya. Lalu Rasulullah saw menyuruh seseorang berseru: Haji adalah Arafah. barang siapa datang (di Arafah) di malam jama’ (Muzdalifah) sebelum terbit fajar maka ia memperoleh haji.” (HR Abu Dawud dll).

Ratusan Sapi Digembalakan di TPA Ciangir Tasikmalaya, Terlihat Lahap Makan di Tumpukan Sampah

Dikutip dari infohaji.co.id, dijelaskan, wukuf adalah gambaran ketika manusia berkumpul di padang mahsyar, setelah dibangkitkan dari kematian.

Pada saat itu, semua manusia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah SWT.

Tidak sama seperti yang ada di kehidupan dunia saat ini, status manusia terkadang dilihat dari kedudukannya, ras, suku, dll.

Pelatih Timnas U-19 Indonesia Belum Tentukan Nasib Dua Pemain Seleksi Asal Persib Bandung

Di padang mahsyar, manusia dibedakan karena kualitas ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Wukuf disunahkan dikerjakan sejak tergelincirnya matahari sampai terbenam matahari, dan menghadap kiblat.

Dari Ali Bin Abu Thalib ra, Rasulullah saw wuquf di Arafah lalu bersabda: “Ini adalah tempat wuquf, dan semua Arafah adalah tempat wuquf”. Lalu beliau bertolak (meninggalkan Arafah) ketika matahari terbenam (at-Tirmidzi).

Banyak Diberi Kesempatan Tampil Musim Ini bersama Persib, Agung Mulyadi Puji Kualitas Mario Gomez

Di Arafah, jemaah haji disunahkan untuk memperbanyak berdoa.

Sebab, berdoa pada hari Arafah adalah sebaik-baiknya doa.

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari ‘Arafah dan sebaik-baik apa yang aku dan para Nabi sebelumku katakan adalah:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ اْلحَمْدُ يُـحْيِي وَيُـمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya:

“Tiada Tuhan melainkan Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan dan pujian dan Dialah Yang Maha berkuasa atas segala sesuatu” (HR at-Tirmidzi).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved