Musim Kemarau, Cirebon Masih Berpotensi Terserang Penyakit DB
Sejumlah jenis serangga dan nyamuk mulai bermigrasi ke wilayah Cirebon akibat musim kemarau yang berpotensi banyak angin.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sejumlah jenis serangga dan nyamuk mulai bermigrasi ke wilayah Cirebon akibat musim kemarau yang berpotensi banyak angin.
Hal tersebut mengakibatkan sejumlah daerah di Cirebon rawan terserang penyakit Demam Berdarah (DB) yang berpindah ke wilayah tengah dan barat Cirebon, di antaranya daerah Plumbon dan Klangenan.
"Arah angin di musim kemarau mulai berpindah ke arah barat Cirebon. Angin tersebut menjadi media migrasi sejumlah serangga dan nyamuk," ujar Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, saat ditemui di Sumber, Cirebon, Jumat (3/8/2018).
• Pekerja Serabutan Ini, Berharap Raih Keuntungan Dari Penjualan Bendera
• Mantan Plt Bupati Bandung Barat Ajukan Permohonan Membeli Kendaraan Dinasnya
Dari data Dinkes Kabupaten Cirebon hingga Juli 2018, sebanyak 248 orang terjangkit DB dan tiga orang di antaranya meninggal.
Nanang mengaku angka tersebut lebih rendah dibanding dua tahun sebelumnya pada tahun 2015 hingga 2016.
Ia menghimbau agar masyarakat tetap mewaspadai dan menerapkan pola 3M yaitu menutup, menguras, dan mengubur.
Penurunan angka DB juga disebabkan oleh sebagian masyarakat yang sudah menerapkan pola 3M tersebut.
"Selain itu ada yang memelihara ikan pemakan jentik dan pohon lavender sehingga mencegah DB," katanya.