Di Kota Tasikmalaya, Gas Elpiji Bersubsidi Masih Banyak Digunakan Mereka yang Bukan Haknya

Kedepannya pihak Pertamina akan membangun sebuah kawasan industri UMKM yang menjadi contoh disiplin menggunakan gas elpiji non subsidi.

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Seli Andina Miranti
ISTIMEWA
Ilustrasi Gas Elpiji 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Di Kota Tasikmalaya, kuota gas elpiji bersubsidi masih banyak digunakan oleh pihak yang notabene tidak masuk kategori berhak, di antaranya adalah pengusaha UMKM.

Sales Eksekutif LPG Pertamina Tasikmalaya, Andrew Wisnuwardhana menyebutkan pemasaran gas elpiji non subsidi atau dikenal sebagai bright gas jauh dari target.

"Penggunaan bright gas non subsidi masih dibawah, seharusnya perlu ada perpindahan dari yang gas 3kg ke brightgas," Jumat (27/7/2018).


Dia menjelaskan masih banyak di Kota Tasikmalaya yang menggunakan gas subsidi yang bukan haknya, beberapa pengusaha masih banyak yang menggunakan yang 3 kilo.

"Sebut saja di industri batik, kami dorong mereka untuk segera pindah ke brightgas supaya yang 3 kilo sesuai peruntukannya," jelasnya.

Kedepannya pihak Pertamina akan membangun sebuah kawasan industri UMKM yang menjadi contoh disiplin menggunakan gas elpiji non subsidi.

"Agar nantinya menjadi contoh bagi UMKM lainnya, kuota gas 3 kilo di Kota Tasikmalaya masih banyak disedot oleh industri, kalau di industri UMKM sehari bisa sampai 5 tabung gas 3 kilo habis padahal kalau untuk rumahan satu tabung bisa dipakai beberapa hari," tuturnya.

Di Hari Jadi ke-386 Kabupaten Tasikmalaya, Bupati Uu Santuni Janda Wartawan

Sejumlah Wahana Baru Dicanangkan anak Dibangun di Kawasan Wisata Ini, Termasuk Restoran Boeing

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved